Dalam penjelasan resminya, Rabu (30/10/2013), total pendapatan operasional mencapai Rp 5 triliun. Jumlah itu 14 persen lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 4,38 triliun.
Pendapatan operasional didorong oleh pertumbuhan pendapatan bunga bersih dan pendapatan berbasis biaya (fee based income). Untuk pendapatan bunga bersih tumbuh 13 persen year on year menjadi Rp 4 triliun. Sementara itu, fee based income naik 20 persen dari triwulan III-2012 menjadi Rp 972 miliar.
Adapun penyaluran kredit konsolidasi perseroan pada periode tersebut tumbuh 30 persen year on year dari Rp 89,9 triliun di akhir September 2012 menjadi Rp 116,7 triliun pada akhir September 2013.
Perseroan mencatat, kredit tumbuh di hampir seluruh segmen bisnis, termasuk pertumbuhan yang kuat dalam bisnis UKM, KPR dan pinjaman untuk segmen local corporate dan middle market.
David Fletcher, Direktur Utama Bank Permata mengatakan, sejauh ini pihaknya terus berkomitmen untuk mendorong pertumbuhan bisnis secara berkesinambungan.
"Kami senantiasa menggunakan kekuatan neraca keuangan kami untuk meningkatkan dukungan pembiayaan kepada para nasabah dan tetap waspada terhadap dinamika yang terjadi melalui pendekatan konservatif dalam mengelola neraca dan kualitas aset,” pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.