Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

FAO: Asia Bakal Krisis Kelapa

Kompas.com - 04/11/2013, 16:49 WIB

BANGKOK, KOMPAS.com — Negara-negara di kawasan Asia diperkirakan bakal menghadapi krisis pasokan kelapa menyusul makin tidak produktifnya pohon kelapa di kawasan ini. Panen kelapa kemungkinan tak bakal mampu memenuhi kebutuhan yang cukup besar.

Organisasi Pangan Dunia (FAO) menyatakan, banyak pohon kelapa di kawasan Asia yang telah berusia 50-60 tahun dan tidak memberikan hasil maksimal, di tengah tingginya permintaan. Untuk itu, lembaga tersebut mendesak dilakukannya penanaman kembali pohon kelapa di berbagai negara Asia.

"Saat ini mendesak untuk dilakukan replanting pohon kelapa. Ketika konsumsi global tumbuh lebih dari 10 persen setahun, produksi hanya tumbuh 2 persen," ujar perwakilan FAO untuk kawasan Asia dan Pasifik sebagaimana dikutip pada Senin (4/11/2013).

Sejauh ini, produksi kelapa menjadi penggerak perekonomian masyarakat desa di kawasan Asia Pasifik dan memenuhi 85 persen kebutuhan global. Kelapa menjadi bahan baku untuk makanan, kosmetik, hingga bahan bakar.

Di Filipina, di antara tiga petani terbesar penanam kelapa, seperlima di antaranya tergantung pada tanaman ini. Sementara itu, sebuah organisasi meminta agar panen dapat ditingkatkan guna menopang perekonomian jutaan petani kecil di kawasan Asia Pasifik.

“Saat ini kami hanya memiliki tanaman kelapa yang tua," ujar Yvonne Agustin, Direktur Eksekutif Organisasi Pengusaha Kelapa FIlipina. Menurutnya, pemerintah negaranya menyadari pentingnya program penanaman kembali.

Kelapa menjadi trademark negara-negara tropis di kawasan Asia Pasifik, di mana pohon tumbuh tinggi dan ramping. Sekitar 50 tahun lalu, produksi kelapa mencapai titik tertingginya. Namun, untuk saat ini hanya sekitar 40 buah per pohon per tahun. Adapun potensi produksi kelapa mencapai 75-150 buah per pohon per tahun.

India merupakan produsen kelapa terbesar di dunia dengan hasil mencapai 17 miliar buah pada tahun lalu. Sementara itu, Indonesia berada di urutan kedua dengan produksi mencapai 15,4 miliar kelapa, dan ketiga Filipina dengan produksi 15,2 miliar buah kelapa pada tahun lalu.

Secara global, area tanam kelapa mencapai sekitar 12,3 juta hektar dan mampu memproduksi 64,3 miliar buah kelapa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

KKP Terima 99.648 Ekor Benih Bening Lobster yang Disita TNI AL

Rilis
Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Di Hadapan Menko Airlangga, Wakil Kanselir Jerman Puji Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Whats New
Soarl Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Soarl Rencana Kenaikan Tarif KRL, Anggota DPR: Jangan Sampai Membuat Penumpang Beralih...

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Menteri ESDM Pastikan Perpanjangan Izin Tambang Freeport Sampai 2061

Whats New
Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan 'Daya Tahannya'

Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen, Sri Mulyani: Indonesia Terus Tunjukan "Daya Tahannya"

Whats New
“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

“Wanti-wanti” Mendag Zulhas ke Jastiper: Ikuti Aturan, Kirim Pakai Kargo

Whats New
Astra Honda Motor Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1, Simak Kualifikasinya

Astra Honda Motor Buka Lowongan Kerja untuk D3-S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Jadwal Lengkap Perjalanan Ibadah Haji 2024

Jadwal Lengkap Perjalanan Ibadah Haji 2024

Whats New
Kasus SPK Fiktif Rugikan Rp 80 Miliar, Kemenperin Oknum Pegawai yang Terlibat

Kasus SPK Fiktif Rugikan Rp 80 Miliar, Kemenperin Oknum Pegawai yang Terlibat

Whats New
Laba Bersih Avrist Assurance Tumbuh 18,3 Persen pada 2023

Laba Bersih Avrist Assurance Tumbuh 18,3 Persen pada 2023

Whats New
Mendag Zulhas Usul HET Minyakita Naik Jadi Rp 15.000 Per Liter

Mendag Zulhas Usul HET Minyakita Naik Jadi Rp 15.000 Per Liter

Whats New
Marak Modus Penipuan Undangan Lowker, KAI Imbau Masyarakat Lebih Teliti

Marak Modus Penipuan Undangan Lowker, KAI Imbau Masyarakat Lebih Teliti

Whats New
Vira Widiyasari Jadi Country Manager Visa Indonesia

Vira Widiyasari Jadi Country Manager Visa Indonesia

Rilis
Ada Bansos dan Pemilu, Konsumsi Pemerintah Tumbuh Pesat ke Level Tertinggi Sejak 2006

Ada Bansos dan Pemilu, Konsumsi Pemerintah Tumbuh Pesat ke Level Tertinggi Sejak 2006

Whats New
Peringati Hari Buruh 2024, PT GNI Berikan Penghargaan Kepada Karyawan hingga Adakan Pertunjukan Seni

Peringati Hari Buruh 2024, PT GNI Berikan Penghargaan Kepada Karyawan hingga Adakan Pertunjukan Seni

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com