Menurut Askindo, turunnya kinerja ekspor diakibatkan cuaca basah yang merusak produktivitas tanaman. Penurunan pengiriman ekspor membuat harga kakao dunia ikut naik.
"Hujan mengganggu tanaman kakao, ada banyak hama seperti hama penggerek," kata Zulhefi Sikumbang , Ketua Askindo kepada Reuters.
Dampak cuaca tersebut membuat produksi kakao di Indonesia turun 6 persen menjadi 430.000 ton, dari 456.000 ton realisasi tahun lalu. Askindo sebelumnya memperkirakan, tahun 2013 Produksi kakao berada di sekitar 450.000 ton sampai 500.000 ton.
Indonesia berusaha meningkatkan produksi kakao beberapa tahun terakhir, karena sebagai pohon sudah memasuki usia uzur yang rawan diserang penyakit. Panen kakao utama di Indonesia biasanya dimulai April dan sampai puncak bulan Juli dan Agustus.
"Dibandingkan dengan tahun lalu, kondisi panen sekarang tidak terlalu baik," kata Zulhefi. (Asnil Bambani Amri)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.