Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Orang Indonesia Tak Hanya Bisa Merakit

Kompas.com - 08/11/2013, 11:11 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Mari Elka Pangestu memberikan gambaran profil penduduk Indonesia mayoritas diisi oleh penduduk berusia di bawah 29 tahun sebanyak 50 persen populasi, dimana yang berusia 15-30 tahun sebanyak 27 persen. Menurutnya, dengan komposisi penduduk seperti itu, kondisi demografis saat ini dipenuhi tenaga kerja yang muda, kreatif, pendidikan yang lebih baik, memiliki mobilitas dan konektivitas tinggi.

"Jadi untuk perusahaan yang mau investasi di sini jangan melihat Indonesia sebagai sumber tenaga kerja yang rendah biayanya untuk memproduksi sesuatu. Tapi, tolong lihat kalau kita bikin produksi kan ada R&D-nya, ada design, ada testingnya, lihat di situ juga. Karena kita juga mampu, bukan hanya di-assembling (perakitan-red)," ujar Mari ditemui di sela-sela Indonesia Investmen Summit, di Jakarta, Kamis (7/11/2013).

Sebagai contoh, Mari menyebut desain sepatu Nike sudah dilakukan di Indonesia. Demikian pula dengan desain sepatu Adidas untuk World Cup. Mari juga menyebut beberapa perusahaan arsitektur juga mengerjakan desain di Indonesia.

Dengan alasan tersebut, ia mengatakan Indonesia bisa dijadikan tempat produksi di bidang kreatif. "Apakah animasi, apakah film, apakah kriya, mebel yang bukan mass production, periklanan juga," katanya.

Kendati ada potensi, Mari mengakui industri kreatif di Indonesia masih menghadapi sejumlah kendala, kompetensi dan investasi. Saat ini, beberapa sektor industri kreatif belum memiliki standar kompetensi. "Lain dari pariwisata yang sudah ada 30an standar kompetensi," sebutnya.

Padahal, lanjut Mari, standar kompetensi tersebut penting sebagai instrumen untuk mengevaluasi perkembangan industri kreatif. Selain itu, dengan adanya standar kompetensi para pekerja dan nilai produk industri kreatif lebih dihargai sesuai dengan kompetensinya.

"Industri kreatif seperti perfilman itu, hisg risk high return. Dalam negeri sudah ada tapi masih sedikit juga yang mau membiayai kreatif industri," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com