Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pertagas Tetap Minta PGN Terapkan "Open Access"

Kompas.com - 08/11/2013, 14:12 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - PT Pertamina Gas (Pertagas) meminta PT Perusahaan Gas Negara untuk menerapkan open access jika ingin bersinergi membangun pipa distribusi di jalur Pertagas.

Direktur Utama Pertagas, Hendra Jaya menjelaskan, ketentuan open access itu sesuai dengan peraturan Menteri ESDM 19/2009. "Kita ingin sinergi, tapi PGN jangan yang hanya menguntungkan saja," kata Hendra, di kantor Pertamina, Jakarta, Jumat (8/11/2013).

Senada dengan Hendra, Corporate Secretary Pertagas Eko Agus mengatakan pada dasarnya, tanpa open access pun, Pertagas masih memiliki keuntungan. Hal itu lantaran selama ini Pertagas sudah menjalankan kebijakan akses terbuka.

Dari catatan Pertagas, sampai bulan September 2013 pendapatan yang berasal dari pos transportasi gas sebesar 42 persen, atau setara 178,4 juta dollar AS.

Berturut-turut, pendapatan itu mencakup kegiatan niaga gas sebesar 169,8 dollar AS, usaha gas terproses 50,1 juta dollar AS, transportasi minyak 15,7 juta dollar AS, serta marketing 8,2 juta dollar AS.

Total pendapatan Pertagas sampai dengan September 2013 sebesar 422,2 juta dollar AS. Eko menambahkan jika pihaknya diberi kesempatan kembali melakukan open access, hal itu akan dilakukan.

"Kita berusaha sesuai regulasi, dan tidak minta perlakuan khusus. Kalau orang lain minta perlakuan khusus, kami juga berhak meminta perlakuan khusus," tandasnya.

Di sisi lain, open access tak akan membuat Pertagas merugi lantaran investasinya sudah dijamin oleh BPH migas. Ia juga menyebut jika karena open access, operasional pipa distribusi menjadi tak efisien, pihaknya berhak meminta BPH migas untuk mengkaji kenaikan toll fee.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Mulai Hitung Kebutuhan Formasi ASN di IKN

Kemenhub Mulai Hitung Kebutuhan Formasi ASN di IKN

Whats New
BEI: Eskalasi Konflik Israel-Iran Direspons Negatif oleh Bursa

BEI: Eskalasi Konflik Israel-Iran Direspons Negatif oleh Bursa

Whats New
IHSG Turun 1,11 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.260

IHSG Turun 1,11 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.260

Whats New
IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

Whats New
Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Whats New
Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Work Smart
Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

BrandzView
Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Whats New
Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Whats New
Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Whats New
Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Whats New
Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Whats New
Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com