Hugeng menegaskam, meskipun perseroan membiayai LCGC, pihaknya tak mau kehilangan pasar mobil bekas (used car). "Marketnya tuh masih besar sekali used car. Jadi walaupun kita banyak membiayai LCGC, kita juga enggak mau pembiayaan used car kita turun," ujarnya di Bandung, akhir pekan lalu.
Hugeng menjelaskan, bila pemilik mobil bekas membeli LCGC, maka mobil bekasnya akan dijual ke orang lain. "Nah orang lain itu butuh pembiayaan juga kan sebagian. Jadi kita mau pembiayaan LCGC meningkat, used car kita juga meningkat. Bukannya kanibal," tuturnya.
Pihak ASF menyatakan, perseroan menjaga perimbangan pembiayaan kendaraan bermotor, dalam hal ini adalah mobil. ASF tetap mengikuti kebijakan dari PT Astra International Tbk selaku principal. Hugeng mengatakan perseroan menjaga keseimbangan pembiayaan mobil antar dan inter merk. "Kita selalu jaga perimbangan antara Toyota, Daihatsu, Isuzu, dan lain-lain. Kemudian di dalam Toyotanya kita jaga perimbangan antara Avanza misalnya, sama Rush, LCGC. Kita ikutin Astra," ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.