Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gaikindo Yakin 1,3 Juta Kendaraan Baru Terjual pada 2014

Kompas.com - 18/11/2013, 07:34 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Gabungan Industri Kendaraan Bermotor (Gaikindo) Jongki Sugiharto menyatakan, pihaknya menargetkan kenaikan 10 persen jumlah pembelian kendaraan bermotor, khusus di Jakarta. Dia yakin target tersebut tercapai.

"Penjualan di tahun 2013, 1,2juta. Ini naik 10 persen dari tahun 2012. Di 2014 mendatang kisaran targetnya 1,3juta unit lagi," ujarnya saat dihubungi Kompas.com, Minggu (17/11/2013).

Kenaikan dengan jumlah tersebut, kata Jongki, cukup realistis dengan kondisi yang terjadi di Indonesia. Pertama, pertumbuhan ekonomi yang dianggap belum berbahaya terhadap daya beli. Kedua, adanya kebijakan pemerintah pusat menghapus pajak pertambahan nilai barang mewah (PPnBM) atau populer mobil murah. Ketiga, produk kendaraan yang semakin berkualitas.

Atas dua faktor itu saja, Jongki yakin dapat meminimalisir faktor penghambat daya beli kendaraan dan target pun bisa tercapai. "Kendalanya kan menguatnya mata uang asing untuk rupiah, jadi harga mobil semakin mahal. Kedua juga BI rate naik, suku bunga kendaraan bermotor pasti naik. Tapi soal pertumbuhan ekonomi dan LCGC membuat kami optimis daya beli tetap tinggi," ujarnya.

Apalagi, terkait rencana kenaikan pajak progresif sebesar 100 persen. Menurutnya, asalkan pajak tinggi itu tak dikenakan untuk pembelian pertama, dia yakin tidak berpengaruh atas daya beli.

Siap bantu pemerintah

Soal mengatasi kemacetan, Jongki menilai, antara perkembangan industri otomotif dan persoalan kemacetan adalah dua hal yang berbeda. Ia menampik pandangan untuk mengurangi macet, harus membunuh industri otomotif.

Mengingat pemasukan dari sektor ini ke kas negara sangat besar. Harusnya, industri otomotif justru membantu peningkatan infrastruktur dan pengadaan transportasi yang murah, aman dan nyaman bagi masyarakatnya.

"Pajak progresif aja ibarat sekali tepuk dapat dua laler. Pertama bikin orang pikir-pikir punya mobil lebih dari satu. Kedua, Pemda DKI dapat pemasukan banyak. Nah, pajaknya dialokasikan untuk bangun infrastruktur bagi masyarakat di dalam kota ini," ujarnya.

"Pemegang merek siap bantu juga kok apa yang pemerintah mau. Armada transportasi apa lagi yang kita bisa bantu, sebenarnya tinggal perintah kita saja, harga cocok, pasti bisalah," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Kadin Proyeksi Perputaran Uang Saat Ramadhan-Lebaran 2024 Mencapai Rp 157,3 Triliun

Whats New
Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Kebutuhan Dalam Negeri Jadi Prioritas Komersialisasi Migas

Whats New
Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Ratusan Sapi Impor Asal Australia Mati Saat Menuju RI, Badan Karantina Duga gara-gara Penyakit Botulisme

Whats New
Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Watsons Buka 3 Gerai di Medan dan Batam, Ada Diskon hingga 50 Persen

Spend Smart
Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Utang Pemerintah Kian Bengkak, Per Februari Tembus Rp 8.319,22 Triliun

Whats New
Heran Jasa Tukar Uang Pinggir Jalan Mulai Menjamur, BI Malang: Kurang Paham Mereka Dapat Uang Dari Mana...

Heran Jasa Tukar Uang Pinggir Jalan Mulai Menjamur, BI Malang: Kurang Paham Mereka Dapat Uang Dari Mana...

Whats New
Dongkrak Performa, KAI Logistik Hadirkan Layanan 'Open Side Container'

Dongkrak Performa, KAI Logistik Hadirkan Layanan "Open Side Container"

Whats New
Sumbangan Sektor Manufaktur ke PDB 2023 Besar, Indonesia Disebut Tidak Alami Deindustrialisasi

Sumbangan Sektor Manufaktur ke PDB 2023 Besar, Indonesia Disebut Tidak Alami Deindustrialisasi

Whats New
Harga Bahan Pokok Jumat 29 Maret 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 29 Maret 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Modal Asing Kembali Cabut dari RI, Pekan Ini Nilainya Rp 1,36 Triliun

Modal Asing Kembali Cabut dari RI, Pekan Ini Nilainya Rp 1,36 Triliun

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com