Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gita: Sapi yang Tertahan Karantina Sudah Dipotong

Kompas.com - 18/11/2013, 14:39 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Perdagangan Gita Wirjawan membantah pemberitaan yang menyebut tingginya harga daging sapi di tingkat konsumen di kisaran Rp 95.000 per kilogram lantaran beberapa masih tertahan di Balai Karantina Kementerian Pertanian.

"Enggak betul itu. Itu sudah mulai mengalir dan kemarin Dirjen kami sudah bertemu pegusaha terkait, itu juga sudah dilakukan pemotongan," kata Gita ditemui usai membuka CHRO Forum bertajuk Business and HR Transformation in Facing 2015 Free Trade Competition, yang digelar KompasKarier.com, di Jakarta, Senin (18/11/2013).

"Selama  ini tinggal gimana ke depannya. Kalau sapi siap potong ini sudah diselesaikan, nanti ke depannya untuk 2014 pembicaraannya kesitu," jelasnya lagi.

Asal tahu saja, sampai akhir tahun Kementerian Perdagangan telah mengeluarkan izin importasi sapi sebanyak 75.000 ekor. Sampai November ini realisasinya baru sebanyak 36.000 ekor.

Sebelumnya, informasi yang disampaikan oleh Dirjen Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan Bachrul Chairi menyebutkan tingginya harga daging sapi disebabkan sejumlah sapi yang didatangkan dari Australia masih tertahan di Balai Karantina di Kementerian Pertanian.

“Kita kan minta yang di karantina yang menahan di kandang 14 hari, itu kita harapkan bisa dikeluarkan, untuk dipotong segera,” ungkap Bachrul ditemui di kantor Kementerian Perdagangan, Jakarta, Jumat (15/11/2013).

Bachrul mengatakan, sesuai jadwal pengiriman, sapi-sapi di datangkan dari negara asal selama 14 hari. Kemudian dicek di Balai Karantina antara 3-4 hari, dan paling lama satu minggu. Selain masih tertahan di Balai Karantina, sejumlah sapi juga diduga tertahan di kandang importir, sehingga belum bisa dieksekusi di rumah pemotongan hewan (RPH).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com