Ia menyebut, Indonesia harus memperbanyak lulusan sarjana teknik, sebab kata dia, orang-orang tekniklah yang lebih banyak dibutuhkan dalam pembangunan.
"Sebenarnya yang kita butuhkan itu fakultas teknik dan segala macam, itu yang betul-betul kita butuhkan untuk pembangunan kita, bukan ilmu sosial itu kan," kata Sofjan dalam acara yang digelar KompasKarier.com, Senin (18/11/2013).
Pernyataan Sofjan bukan tanpa alasan. Ke depan, sektor jasa yang berbasis teknologi tinggi memiliki tren positif. Sayangnya skilled labor di Indonesia belum banyak. Akibatnya, banyak sektor jasa di Indonesia dijejali tenaga kerja asing, seperti di industri jasa perhubungan, pertambangan, dan sebagainya.
"Lihat kita punya perhubungan, perhubungan laut 90 persen, asuransi semua dari luar, perbankan juga, semua perusahaan bank asing, kan mereka bayar, tiap-tiap untung kan mereka bawa dividennya pergi, akhirnya kita negatif terus," ujarnya.
"Kita ketinggalan sekali dalam sumber daya ini, kan kita sebagian besar SD SMP, nah ini yang menurut saya sekarang tenaga skilled kita banyak impor, itu kan gajinya mahal sekali, menghabiskan devisa," pungkas Sofjan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.