Menanggapi hasil itu, Direktur Utama BEI Ito Warsito berkilah bahwa menilai bahwa sebuah survei dipengaruhi oleh jumlah dan latar belakang respondennya. Salah satu kelemahan survei adalah responden.
"Kalau kita kaitkan dengan hasil survei itu kan dipengaruhi oleh jumlah responden atau siapa respondennya. Pertanyaan saya, ada nggak wartawan pasar modal yang jadi responden? Kalau ada wartawan pasar modal yang jadi responden, pasti angkanya, persentasenya bisa berubah," kata Ito di Jakarta Convention Center, Selasa (19/11/2013).
Menurut Ito, pada kenyataannya, jumlah orang yang sudah pernah dididik BEI di sekolah pasar modal telah mencapai ratusan ribu orang. Bila dilihat, saat ini jumlah investor saham pun telah mencapai 400.000 rekening.
"Kalau ditambah dengan investor obligasi, investor reksa dana, dan sebagainya sudah lebih dari 1 juta. Itu kenyataannya, faktanya. Kalau kita survei orang-orang di jalanan seperti tadi kan bahkan orang yang tidak punya rekening di bank juga disurvei. Mereka nggak kenal pasar modal," ujar Ito.
Dalam Hasil Survei Nasional Literasi Keuangan yang diselenggarakan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK), 93,79 persen masyarakat Indonesia tak kenal pasar modal. Ini berarti 94 orang dari 100 orang penduduk tidak kenal akan produk dan jasa pasar modal.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.