Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kontrak Blok Mahakam Belum Jelas, Total Tetap Gencar Berproduksi

Kompas.com - 20/11/2013, 15:25 WIB
Kontributor Samarinda, Yovanda Noni

Penulis


SAMARINDA, KOMPAS.com – Kelanjutan nasib Total E&P Indonesie sebagai operator Blok Mahakam masih belum jelas. Pasalnya, sampai saat ini perusahaan minyak asal Prancis itu masih harus berjuang mengajukan proposal perpanjangan kontrak.

Di sisi lain, banyak elemen masyarakat yang menilai, Blok Mahakam harus dikelola Pertamina pasca-habisnya kontrak Total di tahun 2017 mendatang. Kepala Departemen Hubungan Media Total E&P Indonesia Kristanto Hartadi mengatakan, pihaknya telah mengajukan proposal perpanjangan kontrak sejak tahun 2008 lalu.

Hal itu dilakukan mengingat proses perpanjang itu tidak sebentar. Apalagi menyangkut investasi dan risikonya yang sangat besar. Terlebih hingga saat ini pemerintah belum memutuskan apakah memperpanjang TEPI atau menunjuk operator lain.

“Kami sudah mengajukan proposal perpanjangan, 10 tahun sebelum kontrak habis di tahun 2017. Pada prinsipnya untuk pengelolaan lanjutan lebih cepat lebih baik, apalagi kalau itu menyangkut blok migas sebesar Mahakam PSC,” katanya, Rabu (20/11/2013).

Akibat ketidakjelasan itu, Total mengaku ada pengaruhnya terhadap produksi pada blok yang terletak di Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) tersebut. Menurut Kristanto, produksi akan turun drastis hingga tahun 2015 mendatang, jika keputusan itu masih menggantung.

“Efek yang kami rasakan, saat ini adalah penurunan produksi yang semakin cepat di Blok Mahakam, karena akan terjadi penundaan kegiatan pengembangan (development) produksi. Tidak berhenti sampai dii situ, penurunan produksi yang cukup signifikan ini akan dirasakan setelah 2015, bila tetap tidak ada keputusan,” jelas Kristanto.

Meski kejelasan kelanjutan kontrak tersebut masih samar, Total mengklaim tidak ambil pusing. Kristanto mengaku, jika saat ini TEPI tetap giat berproduksi demi memenuhi kuota yang dibebankan pemerintah dari Blok Mahakam.

Bahkan, Total menyebut produksi mereka tetap tinggi yakni 1.700 MMSCFD (gas) dan 69.000 BOED (kondensat).

“Kami paham bahwa kontrak itu akan berakhir tahun 2017 nanti. Sampai kini kami tetap giat berproduksi, meski belum ada kepastian terkait perpanjangan kontrak pasca 2017," lanjutnya.

Sementara itu, untuk kontrak penjualan gas dengan Western Bayer (Jepang) baru akan habis tahun 2022, sedangkan dengan Nusantara Regas (LNG Jawa) akan habis pada tahun 2023.

“Kontrak-kontrak selain PSC akan terus berjalan, dengan atau tanpa perpanjangan kontrak PSC di Blok Mahakam. Pada intinya, proposal sudah kami ajukan, terserah Pemerintah untuk memutuskan, dan Pemerintah sangat paham akan risiko-risiko kelambatan pengambilan keputusan,” tutupnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bank Mandiri Imbau Nasabah Hati-hati Terhadap Modus Penipuan Berkedok Undian Berhadiah

Bank Mandiri Imbau Nasabah Hati-hati Terhadap Modus Penipuan Berkedok Undian Berhadiah

Whats New
IHSG Turun Tipis di Awal Sesi, Rupiah Dekati Level Rp 16.000

IHSG Turun Tipis di Awal Sesi, Rupiah Dekati Level Rp 16.000

Whats New
Berapa Denda Telat Bayar Listrik? Ini Daftarnya

Berapa Denda Telat Bayar Listrik? Ini Daftarnya

Whats New
Detail Harga Emas Antam Senin 6 Mei 2024, Turun Rp 3.000

Detail Harga Emas Antam Senin 6 Mei 2024, Turun Rp 3.000

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 6 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 6 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Bappeda DKI Jakarta Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Bappeda DKI Jakarta Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Work Smart
Transfer Pengetahuan dari Merger TikTok Shop dan Tokopedia Bisa Percepat Digitalisasi UMKM

Transfer Pengetahuan dari Merger TikTok Shop dan Tokopedia Bisa Percepat Digitalisasi UMKM

Whats New
Harga Bahan Pokok Senin 6 Mei 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Senin 6 Mei 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
IHSG Diperkirakan Melaju, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Diperkirakan Melaju, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Earn Smart
Kesenjangan Konsumsi Pangan dan Program Makan Siang Gratis

Kesenjangan Konsumsi Pangan dan Program Makan Siang Gratis

Whats New
Lowongan Kerja Anak Usaha Pertamina untuk S1 Semua Jurusan, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Lowongan Kerja Anak Usaha Pertamina untuk S1 Semua Jurusan, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Work Smart
Erick Thohir: 82 Proyek Strategis BUMN Rampung, tapi Satu Proyek Sulit Diselesaikan

Erick Thohir: 82 Proyek Strategis BUMN Rampung, tapi Satu Proyek Sulit Diselesaikan

Whats New
Ketika Pajak Warisan Jadi Polemik di India

Ketika Pajak Warisan Jadi Polemik di India

Whats New
BTN Konsisten Dongkrak Inklusi Keuangan lewat Menabung

BTN Konsisten Dongkrak Inklusi Keuangan lewat Menabung

Whats New
[POPULER MONEY] HET Beras Bulog Naik | Kereta Tanpa Rel dan Taksi Terbang Bakal Diuji Coba di IKN

[POPULER MONEY] HET Beras Bulog Naik | Kereta Tanpa Rel dan Taksi Terbang Bakal Diuji Coba di IKN

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com