Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Putus dengan Australia, Harga Daging Sapi Bisa Rp 300.000 Per Kg

Kompas.com - 20/11/2013, 17:58 WIB
Sabrina Asril

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri Perdagangan Gita Wirjawan memperkirakan jika hubungan diplomasi Indonesia dan Australia putus total, maka hal itu akan sangat berdampak bagi sektor perdagangan. Pasalnya, Australia adalah mitra strategis Indonesia dalam sektor itu.

"Saya berpendapat, kalau putusnya hubungan Indonesia-Australia ini berlangsung cukup lama dan tidak disikapi oleh yang berbuat salah, maka akan sangat berdampak pada hubungan kerja sama ekonomi Indonesia, terutama soal stabilitas harga," ujar Gita di Jakarta, Rabu (19/11/2013).

Menurut Gita, pemutusan hubungan kerja sama Indonesia dengan Australia harus memperhatikan stabilitas harga dan kemampuan produksi lokal. Ia mencontohkan, kebijakan importasi daging sapi Australia akan mengganggu stabilitas harga jika dihentikan karena kurangnya produksi lokal.

Padahal, lanjutnya, Indonesia hanya bisa mengimpor daging sapi dari Australia karena ditetapkan sebagai negara yang terbebas dari penyakit gigi dan mulut pada hewan peternakan.

"Sebenarnya kita bisa mengimpor daging India yang jauh lebih murah. Hanya, keputusan MK menyatakan kalau ada satu wilayah yang masih belum terbebas dari penyakit gigi dan mulut itu, maka negara itu tidak bisa masuk ke Indonesia. Jadi kalau benar-benar diputus, kerangka regulasinya harus diperbaiki dulu, termasuk Undang-Undang Peternakan yang perlu direvisi," imbuhnya.

Gita mengatakan, jika regulasi tidak dibenahi dan impor daging sapi dari Australia dihentikan, maka akan terjadi lonjakan harga yang cukup signifikan. "Harga daging sapi bisa melonjak tinggi Rp 200.000-Rp 300.000 per kilogram," tutur pria lulusan Harvard University ini.

Meski demikian, Gita menyatakan bahwa kasus penyadapan yang dilakukan Australia terhadap Indonesia tidak bisa dibenarkan. Ia bahkan menyebut Australia telah berkhianat atas persahabatan yang telah terjalin sangat lama di antara kedua negara ini. "Kami tetap tidak bisa melupakan pengkhianatan ini," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Perputaran Uang Judi Online di RI sampai Rp 327 Triliun Setahun

Whats New
Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Bapanas Pastikan Konflik Israel-Iran Tak Pengaruhi Masuknya Komoditas Pangan yang Rutin Diimpor

Whats New
Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Pasca Akuisisi BPR, KoinWorks Fokus Inovasi dan Efisiensi Tahun Ini

Whats New
Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Lion Air Bantah 2 Pegawai yang Ditangkap Menyelundupkan Narkoba Merupakan Pegawainya

Whats New
Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Indofarma Akui Belum Bayar Gaji Karyawan Periode Maret 2024, Mengapa?

Whats New
Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Pesetujuan KPR BSI Kini Hanya Butuh Waktu Satu Hari

Spend Smart
Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Bank Sentral Inggris Diprediksi Pangkas Suku Bunga pada Mei 2024

Whats New
Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Cara Membuat Kartu ATM BCA Berfitur Contactless

Work Smart
Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Pertanyaan Umum tapi Menjebak dalam Wawancara Kerja, Apa Itu dan Bagaimana Cara Jawabnya?

Work Smart
Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Menko Airlangga soal Kondisi Geopolitik Global: Belum Ada Apa-apa, Kita Tenang Saja...

Whats New
Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Pasar Perdana adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Work Smart
Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Apa Dampak Konflik Iran-Israel ke Industri Penerbangan Indonesia?

Whats New
HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

HUT Ke-35 BRI Insurance, Berharap Jadi Manfaat bagi Masyarakat

Rilis
Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Menperin Siapkan Insentif untuk Amankan Industri dari Dampak Konflik Timur Tengah

Whats New
Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Respons Bapanas soal Program Bantuan Pangan Disebut di Sidang Sengketa Pilpres

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com