Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Produsen Mobil Lokal Enggan Kembangkan Angkutan Pedesaan

Kompas.com - 20/11/2013, 21:26 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Rencana pemerintah mengembangkan angkutan umum murah pedesaan tampaknya bakal semakin berat, menyusul perusahaan yang memegang prototype angkutan pedesaan ini pesimistis menatap pengembangan mobil nasional ini ke depannya.

Dewa Yuniardi, Ketua bidang Marketing dan Komunikasi Asia Nusa yang membawahi PT Tawon Mobil Industri mengatakan pihaknya sebenarnya sudah memproduksi angkutan pedesaan ini namun dalam jumlah yang terbatas.

"Kami tidak memproduksi dalam jumlah besar karena tidak bisa menjual mobil ini secara kredit karena tak mendapat jaminan perbankan, sehingga kami hanya menjual mobil ini secara tunai," ujar Dewa saat dihubungi KONTAN, Rabu (20/11/2013).

Ia memaparkan bahwa kemampuan produksi Tawon cukup memadai yakni dapat memproduksi 200-300 unit mobil setiap bulannya, tapi hal itu tidak dilakukan karena khawatir hasil produksi tidak dapat diserap pasar dan menumpuk digudang.

Lebih jauh, Dewa mengatakan sudah mengusulkan kepada pemerintah agar menjamin fasilitas kredit para konsumen yang meminati produk ini, namun belum memperoleh respon positif sejauh ini.

Hingga kini, angkutan pedesaan milik Tawon sudah terjual sekitar 30 unit seluruh Indonesia. Ia pun kini pesimis bahwa produk yang menjadi harapan mobil nasional (mobnas) ini dapat bersaing di tengah ingar-bingar produk Low Cost Green Car (LCGC) atau mobil murah yang diluncurkan pemerintah belum lama ini.

"Kalau sudah begini, kami pun mencoba realistis memandang program ini," ujarnya.

Sementara itu, Agus Purnomo, Direktur Utama PT Industri Kereta Api (INKA) menyatakan bahwa perusahaan pelat merah ini sedang fokus dalam bisnis inti mereka.

"Kami sedang fokus dalam bisnis sarana perkeretaapian dan tidak lagi menggarap mobil murah," kata Agus lewat pesan singkatnya pada.

Asal tahu saja, INKA merupakan perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang menjadi salah satu dari empat perusahaan pengembang prototype angkutan pedesaan. (Fahriyadi)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com