Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

The Fed Segera Pangkas Stimulus, Wall Street Melorot

Kompas.com - 21/11/2013, 07:13 WIB


NEW YORK, KOMPAS.com -
Wall Street berakhir di zona merah pada Rabu (20/11/2013) waktu setempat (Kamis pagi WIB), setelah risalah pertemuan kebijakan terakhir Federal Reserve mengatakan bank sentral bisa memangkas program stimulusnya dalam beberapa bulan mendatang.

Indeks Dow Jones Industrial Average kehilangan 66,21 poin (0,41 persen) berakhir pada 15.900,82.

Indeks berbasis luas S&P 500 turun 6,50 poin (0,36 persen) menjadi pada 1.781,37, sedangkan indeks komposit teknologi Nasdaq melemah 10,28 poin (0,26 persen) ke posisi 3.921,27.

Ketiga indeks diperdagangkan di wilayah positif untuk sebagian besar hari sebelum berbalik ke wilayah negatif setelah rilis risalah pertemuan kebijakan The Fed 29-30 Oktober, yang menunjukkan pembelian asetnya 85 miliar dollar AS per bulan bisa segera dikurangi.

Peserta pertemuan memperkirakan perbaikan yang sedang berlangsung dalam kondisi pasar tenaga kerja akan menjamin pemangkasan laju pembelian di bulan-bulan mendatang.

Risalah tersebut menegaskan bahwa tindakan seperti itu bergantung pada data ekonomi yang lebih baik.

Produsen rokok Philip Morris turun 2,4 persen setelah memperkirakan jumlah volume industri rokok internasional akan turun 3,0 persen pada 2013 dan tambahan 2-3 persen pada 2014, dengan penurunan 7-8 persen di wilayah Uni Eropa.

Perusahaan peralatan pertanian Deere melonjak 2,1 persen setelah hasilnya mengalahkan harapan dengan marjin yang lebar. Pendapatan per saham datang di 2,11 dollar AS dibandingkan dengan 1,89 dollar AS yang diperkirakan oleh para analis. Perusahaan menunjuk pabrik baru yang besar ditambahkan di Brazil, China dan pasar negara berkembang lainnya.

Komponen Dow, Boeing turun 3,3 persen setelah Oppenheimer menurunkan peringkat sahamnya, mengutip kurangnya katalis jangka pendek untuk keuntungan lebih lanjut setelah peningkatan tajam selama 12 bulan terakhir, menurut Street.com.

Caterpillar, komponen Dow lainnya, kehilangan 1,2 persen setelah melaporkan bahwa penjualan mesin ritelnya turun 12 persen pada Oktober dibandingkan dengan periode tahun lalu.

Peritel perbaikan rumah Lowe anjlok 6,2 persen setelah labanya datang satu sen di bawah harapan pada 47 sen per saham. Perusahaan meningkatkan perkiraan labanya untuk setahun penuh menjadi 2,15 dollar AS per saham dari 2,10 dollar AS, tetapi itu masih lebih rendah dari 2,19 dollar AS diperkirakan oleh para analis.

Jaringan toko serba ada JC Penney turun 8,4 persen setelah perusahaan meningkatkan proyeksi penjualan tokonya sebanding dengan marjin kotor di kuartal keempat. Peritel ini mengalami kerugian 489 juta dollar AS pada kuartal ketiga.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber AFP/ANTARA
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KKP Gandeng Kejagung untuk Kawal Implementasi Aturan Tata Kelola Lobster

KKP Gandeng Kejagung untuk Kawal Implementasi Aturan Tata Kelola Lobster

Whats New
Pengusaha Harap Putusan MK soal Pilpres Dapat Ciptakan Iklim Investasi Stabil

Pengusaha Harap Putusan MK soal Pilpres Dapat Ciptakan Iklim Investasi Stabil

Whats New
IHSG dan Rupiah Kompak Menguat di Akhir Sesi 23 April 2024

IHSG dan Rupiah Kompak Menguat di Akhir Sesi 23 April 2024

Whats New
Rupiah Diramal Bisa Kembali Menguat di Bawah Rp 16.000 Tahun Ini

Rupiah Diramal Bisa Kembali Menguat di Bawah Rp 16.000 Tahun Ini

Whats New
Bagaimana Prospek IPO di Indonesia Tahun Ini Usai Pemilu?

Bagaimana Prospek IPO di Indonesia Tahun Ini Usai Pemilu?

Whats New
Harga Makanan Global Diperkirakan Turun, Konsumen Bakal Lega

Harga Makanan Global Diperkirakan Turun, Konsumen Bakal Lega

Whats New
Laba Bersih Astra Agro Lestari Turun 38,8 Persen, Soroti Dampak El Nino

Laba Bersih Astra Agro Lestari Turun 38,8 Persen, Soroti Dampak El Nino

Whats New
Naik, Pemerintah Tetapkan Harga Acuan Batu Bara hingga Emas April 2024

Naik, Pemerintah Tetapkan Harga Acuan Batu Bara hingga Emas April 2024

Whats New
Alasan Mandala Finance Tak Bagi Dividen untuk Tahun Buku 2023

Alasan Mandala Finance Tak Bagi Dividen untuk Tahun Buku 2023

Whats New
Efek Panjang Pandemi, Laba Bersih Mandala Finance Turun 35,78 Persen

Efek Panjang Pandemi, Laba Bersih Mandala Finance Turun 35,78 Persen

Whats New
Heboh soal Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta, Cek Ketentuannya

Heboh soal Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta, Cek Ketentuannya

Whats New
KB Bank Targetkan Penyelesaian Perbaikan Kualitas Aset Tahun Ini

KB Bank Targetkan Penyelesaian Perbaikan Kualitas Aset Tahun Ini

Whats New
Astra Agro Lestari Sepakati Pembagian Dividen Rp 165 Per Saham

Astra Agro Lestari Sepakati Pembagian Dividen Rp 165 Per Saham

Whats New
Ditopang Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Diprediksi Semakin Moncer

Ditopang Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Diprediksi Semakin Moncer

Whats New
Survei: 69 Persen Perusahaan Indonesia Tak Rekrut Pegawai Baru untuk Hindari PHK

Survei: 69 Persen Perusahaan Indonesia Tak Rekrut Pegawai Baru untuk Hindari PHK

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com