Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kualitas Kredit di Asia Pasifik Masih Terjaga

Kompas.com - 21/11/2013, 14:08 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Lembaga pemeringkat, Moody's menyatakan, kualitas kredit, baik pemerintah, korporasi, maupun institusi di kawasan Asia Pasifik masih stabil hingga setahun ke depan.

"Negara-negara di kawasan Asia masih bisa stabil, meskipun tantangan perekonomian naik pada 2014. Salah satu tantangan yang dihadapi adalah melambatnya pertumbuhan ekonomi China, pengurangan stimulus oleh Federal Reserve, serta potensi terjadinya penggelembungan aset," ujar Michael Taylor, Moody's Managing Director and Chief Credit Officer Asia Pasifik, dalam keterangan resminya, Kamis (21/11/2013).

Moody's sejauh ini juga tidak melihat potensi terjadinya krisis neraca pembayaran di negara yang berada di kawasan Asia Pasifik sebagai dampak dari pengurangan stimulus Federal Reserve. Pun pada negara-negara yang saat ini mata uangnya tertekan, tetapi diperkirakan tidak akan sampai mengalami krisis.

"Banyak negara di kawasan ini yang telah memiliki penyangga devisa dan menerapkan nilai tukar yang fleksibel. Sementara itu, dana pihak ketiga di perbankan sebagian besar berasal dari nasabah dalam negeri dan hanya sedikit yang berasal dari pinjaman asing," lanjut Taylor.

Di sisi lain, perbankan di kawasan ini dinilai juga memiliki penyangga yang bisa mengantisipasi jika sewaktu-waktu harga aset yang dimiliki anjlok.

"Risiko refinancing yang dilakukan oleh nasabah korporasi masih cukup terkelola. Hal ini karena sebagian besar utang yang jatuh tempo dalam waktu dekat ini adalah utang perusahaan terkemuka dan memiliki akses terhadap perbankan domestik di masing-masing," lanjut Taylor.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Simak, 5 Cara Tingkatkan Produktivitas Karyawan bagi Pengusaha

Simak, 5 Cara Tingkatkan Produktivitas Karyawan bagi Pengusaha

Work Smart
Konflik Iran-Israel, Kemenhub Pastikan Navigasi Penerbangan Aman

Konflik Iran-Israel, Kemenhub Pastikan Navigasi Penerbangan Aman

Whats New
Terbit 26 April, Ini Cara Beli Investasi Sukuk Tabungan ST012

Terbit 26 April, Ini Cara Beli Investasi Sukuk Tabungan ST012

Whats New
PGEO Perluas Pemanfaatan Teknologi untuk Tingkatkan Efisiensi Pengembangan Panas Bumi

PGEO Perluas Pemanfaatan Teknologi untuk Tingkatkan Efisiensi Pengembangan Panas Bumi

Whats New
Daftar Lengkap Harga Emas Sabtu 20 April 2024 di Pegadaian

Daftar Lengkap Harga Emas Sabtu 20 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Tren Pelemahan Rupiah, Bank Mandiri Pastikan Kondisi Likuiditas Solid

Tren Pelemahan Rupiah, Bank Mandiri Pastikan Kondisi Likuiditas Solid

Whats New
LPS Siapkan Pembayaran Simpanan Nasabah BPRS Saka Dana Mulia

LPS Siapkan Pembayaran Simpanan Nasabah BPRS Saka Dana Mulia

Whats New
Harga Emas Antam Sabtu 20 April 2024, Naik Rp 2.000 Per Gram

Harga Emas Antam Sabtu 20 April 2024, Naik Rp 2.000 Per Gram

Spend Smart
Ini 6 Kementerian yang Sudah Umumkan Lowongan CPNS 2024

Ini 6 Kementerian yang Sudah Umumkan Lowongan CPNS 2024

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 20 April 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 20 April 2024

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Sabtu 20 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Harga Bahan Pokok Sabtu 20 April 2024, Harga Ikan Tongkol Naik

Whats New
Aliran Modal Asing Keluar Rp 21,46 Triliun dari RI Pekan Ini

Aliran Modal Asing Keluar Rp 21,46 Triliun dari RI Pekan Ini

Whats New
Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kementerian PUPR Buka 26.319 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

[POPULER MONEY] Kartu Prakerja Gelombang 66 Dibuka | Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat Sambil Makan Durian

Whats New
Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Ada Konflik di Timur Tengah, RI Cari Alternatif Impor Migas dari Afrika dan Amerika

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com