Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berharap Rupiah Tak Terpuruk Lebih Dalam Lagi

Kompas.com - 22/11/2013, 09:38 WIB
Robertus Benny Dwi Koestanto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Laju nilai tukar rupiah terus tertekan sejak awal pekan ini. Menutup pekan, Jumat (22/11/2013) diharapkan tidak terjadi penurunan lebih dalam.

Menurut Riset Samuel Sekuritas Indonesia, Bank Indonesia terus mendorong kurs rupiah di Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) dan non-deliverable forward (NDF) 1 bulan bertahan di level Rp 11.648 per dollar AS.

"Dengan selisih yang positif antara kurs Jisdor dan NDF 1 bulan, likuiditas dollar AS yang terjaga bisa membawa dampak positif ke IHSG (indeks harga saham gabungan)," tulis Riset Samuel.

Rupiah kembali terperosok setelah pelaku pasar langsung merespons publikasi risalah pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) yang menyebutkan keinginan The Fed mengurangi kucuran stimulus berupa dana pembelian obligasi negara (tapering), segera data perekonomian Amerika memperlihatkan pemulihan.

Namun, The Fed juga mengatakan, masih akan melakukan kebijakan moneter yang akomodatif hingga tercapai target pertumbuhan ekonomi dan lapangan kerja sesuai target. Dengan risalah pertemuan FOMC tersebut, dollar AS langsung tancap gas meninggalkan rupiah yang masih di jurang pelemahan.

Depresiasi rupiah juga terimbas oleh pelemahan yen yang memengaruhi pula mata uang lain di Asia Pasifik. Kepastian pengangkatan Janet Yellen menggantikan Ben Bernanke berdasarkan hasil pemungutan suara di Komisi Perbankan Senat Amerika, Kamis (21/11/2013) malam, menyurutkan kekhawatiran soal percepatan tapering walau tak sepenuhnya hilang.

Yellen baru akan resmi menjabat sebagai Gubernur The Fed menggantikan Bernanke pada Februari 2014. Dia diperkirakan tak bakal menerapkan kebijakan agresif terkait pengurangan stimulus 85 miliar dollar AS per bulan yang bakal berdampak nyata pada likuiditas.

Pasar bahkan berspekulasi Yellen justru akan memangkas target angka pengangguran, dari sekarang 6,5 persen menjadi 6 persen. Riset Trust Securities menulis rupiah diproyeksikan bakal berada di bawah target support Rp 11.625 per dollar AS, dengan rentang antara Rp 11.738 sampai Rp 11.692 per dollar AS merujuk kurs tengah Bank Indonesia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com