Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harta 3 Kali Lipat APBD DKI, Duo Djarum Terkaya di Indonesia

Kompas.com - 22/11/2013, 10:46 WIB

KOMPAS.com —
Forbes Asia pada Rabu (20/11/2013) merilis 50 orang terkaya di Indonesia tahun 2013. Hartono bersaudara, yakni R Budi Hartono dan Michael Hartono, masih menjadi yang terkaya di Tanah Air ini.

Kekayaan duo pemilik perusahaan rokok Djarum ini mencapai 15 miliar dollar AS atau sekitar Rp 175,5 triliun (kurs Rp 11.700 per dollar AS) atau lebih dari tiga kali lipat APBD DKI tahun 2013 yang sebesar Rp 50,1 triliun.

Sumber kekayaan keluarga Hartono antara lain dari warisan, bisnis perbankan sebagai pemegang saham terbesar bank swasta terbesar di Indonesia, BCA, dan tentu saja dari perusahaan rokok Djarum.

Asal tahu saja, duo Hartono ini menjadi pemuncak daftar orang terkaya Indonesia dalam lima tahun berturut-turut.

Eka Tjipta Widjaja 

Sementara di tempat kedua masih dipegang keluarga Eka Tjipta Widjaja dengan kekayaan 7 miliar dollar AS atau Rp 81,9 triliun. Sebelumnya, secara perorangan, Eka Tjipta didaulat Bloomberg sebagai orang terkaya di Indonesia. (baca: Kalahkan Duo Djarum, Bos Sinarmas Jadi Orang Terkaya di Indonesia).

Sumber kekayaan pendiri Grup Sinarmas ini antara lain dari perkebunan kelapa sawit serta properti. Sinarmas merupakan produsen minyak sawit terbesar kedua dunia.

Ia juga mempunyai perusahaan properti Sinarmas Land dan Bund Center Investment. Di sektor real estate, Eka Widjaja ini membangun ITC Mangga Dua, ruko, dan apartemen. Di Roxy, ia membangun apartemen Green View dan di Kuningan membangun ITC Ambassador.

Bloomberg menyebutkan, Eka mengontrol 61 persen Sinar Mas Multiartha. Ia juga menguasai 60 persen perusahaan energi Dian Swastatika Sentosa, 61 persen Smartfren Telecom; 60 persen perusahaan kertas Pabrik Kertas Tjiwi Kimia, dan 53 persen Indah Kiat Pulp & Paper.

Anthoni Salim 

Adapun posisi ketiga untuk pertama kalinya diduduki oleh keluarga Anthoni Salim dengan kekayaan mencapai 6,3 miliar dollar AS, atau Rp 73,71 triliun.

Anthoni yang tahun lalu berada di posisi 4 menggeser pemilik Gudang Garam Susilo Wonowidjojo yang harus puas berada di tempat keempat dengan kekayaan 5,3 miliar dollar AS atau sekitar Rp 62 triliun.

Menurut Forbes, tahun 2013 ini kekayaan pewaris Grup Salim ini bertambah 1,1 miliar dollar AS, atau penambahan terbesar dibanding para örang superkaya lainnya.

Tambahan pundi-pundi pewaris Grup Salim ini berasal dari aksi-aksi korporasinya. Sejak awal tahun ini sampai dengan November 2013, Grup Salim sudah menghabiskan nyaris Rp 25 triliun. Dana tersebut untuk membiayai akuisisi dan ekspansi bisnis, mulai dari bisnis makanan dan minuman, hingga sektor otomotif. (baca: Grup Salim Terus Belanja)

Yang terbaru, anak usaha Grup Salim, PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP), membentuk perusahaan patungan dengan JC Comsa Corp asal Jepang. Rencananya, perusahaan ini akan berdiri Januari 2014. Elly Putranti, Sekretaris Perusahaan ICBP, menyatakan, ICBP memegang 51 persen saham di perusahaan patungan tersebut.

Bulan sebelumnya, induk usaha ICBP, PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF), membeli mayoritas saham China Minzhong Food Corporation Limited (CMFC). INDF merogoh kocek sekitar Rp 5,5 triliun untuk akuisisi ini.

Lewat Gallant Venture, Grup Salim juga membeli sekitar 52 persen saham PT Indomobil Sukses Internasional Tbk (IMAS). Nilai transaksinya mencapai sekitar Rp 8,9 triliun.

Tak hanya di Indonesia, Grup Salim juga menggelar ekspansi ke luar negeri. Tahun ini, Indofood Agri Resources Ltd membeli perusahaan gula di Brasil dan Filipina.

Forbes menyusun Daftar ini berdasarkan kepemilikan saham dan informasi keuangan yang diperoleh dari keluarga dan individu, bursa saham, analis, dan sumber lainnya. Kekayaan publik dihitung berdasarkan harga saham dan nilai tukar pada 8 November 2013.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Forbes
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com