Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bawang Belanda Bakal Masuk Indonesia Lagi

Kompas.com - 25/11/2013, 09:13 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Bawang dari Belanda dapat kembali masuk ke Indonesia. Menteri Perekonomian Belanda Sharon Dijksma mengatakan, Jumat (22/11/2013), pihaknya dengan Kementrian Pertanian Indonesia sepakat untuk mencabut larangan impor bawang dari Belanda.

"Ini sebuah keuntungan besar bagi perusahaan dan perekonomian kami, bahwa kami dapat kembali mengekspor bawang (ke Indonesia)," kata Dijksma seperti dikutip dari situs surat kabar Belanda De Volkskrant.

Beberapa tahun ke belakang, Indonesia menutup pintu bagi masuknya bawang asal Belanda. Alasannya ada kekhawatiran produk bawang asal Negeri Kincir Angin tersebut akan menyebarkan organisme berbahaya.

Dijksma mengatakan, Belanda telah menjalankan sistem keamanan makanan, sehingga petani dapat mengirim bawangnya lagi.

Pekan lalu, Perdana Menteri Mark Rutte mengadakan lawatan ke RI. Ikut dalam rombongan antara lain Dijksma dan Menteri Perdagangan Luar Negeri Lilianne Ploumen. Dijksma menunjukkan kepuasannya dengan misi perdagangan ini. Menurutnya, perusahaan-perusahaan Belanda dapat berbisnis dengan baik di sektor pertanian dan hortikultura.

Awal pekan lalu Dijksma berbicara dengan Menteri Kelautan dan Perikanan RI untuk kerjasama investasi peningkatan produksi hasil perikanan untuk melayani nelayan kecil dan menengah Indonesia. Peningkatan produksi sebesar 9 juta dan memperkecil risiko kehilangan hasil tangkap dapat meningkatkan ketahanan pangan dan memberi solusi bagi sekitar 30 juta masyarakat RI yang kurang gizi.

Di samping itu, perjanjian kerjasama pun dibuat untuk proyek-proyek pertanian, peternakan, produksi susu dan unggas. Tujuannya adalah guna mewujudkan pendapatan yang stabil bagi petann peternak RI dan memberi akses bagi masyarakat untik memperoleh produk pangan yang murah dan aman.

"Sebuah hal yang baik bila pengetahuan yang dimiliki Belanda dapat berkontribusi terhadap tak hanya peningkatan produksi susu sapi segar, misalnya, tetapi juga mengamankan pasokan ayam dan ikan untuk pasar lokal," pungkas Dijksma.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com