Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hatta Janji Lima Tahun Lagi Subsidi BBM Benar-benar Tepat Sasaran

Kompas.com - 28/11/2013, 10:58 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
- Menko Perekonomian Hatta Rajasa mengakui hingga hari ini masih banyak subsidi dari pemerintah terutama subsidi bahan bakar minyak (BBM) yang tidak tepat sasaran. Ia menyebut dari alokasi sebanyak 50 juta kiloliter BBM yang disubsidi pemerintah, 60 persen diantaranya dinikmati kalangan berada.

Ia memperhitungkan jika subsidi yang diberikan sebesar Rp 5.000 rupiah per liter, maka sebanyak Rp 150 triliun anggaran pemerintah lari ke kantong pengguna mobil-mobil mewah.

Oleh karena itu, untuk memastikan subsidi yang tepat sasaran, pemerintah bakal melakukan restrukturisasi pemberian subsidi dengan cara targeted subsidies. Dalam hal ini, nantinya subsidi tidak akan diberikan pada harga BBM, namun secara langsung diberikan kepada masyarakat yang membutuhkan, sebut dia transportasi publik, dan pengguna sepeda motor.

"Dengan sudah adanya E-KTP, dugaan saya 5 tahun ke depan sudah bisa kita terapkan ke sana (targeted subsidies), karena sudah semakin terukur orang-orangnya (yang membutuhkan subsidi), by name, by address-nya sudah jelas," ujarnya ditemui di sela-sela Kompas 100 CEO, Rabu (27/11/2013).

"Sudah triliunan rupiah membayar E-KTP masa tidak bisa kita manfaatkan untuk kepentingan seperti itu (pemberian subsidi). Jadi, menurut saya, itu bisa kita jalankan restrukturisasi pola pemberian subsidi," terangnya lagi.

Lebih lanjut, ia menyayangkan anggaran subsidi pemerintah yang tak tepat sasaran, dan justru dinikmati oleh pengguna mobil mewah. Menurutnya, anggaran sebesar Rp 150 triliun itu sepatutnya bisa dinikmati oleh yang membutuhkan. "Rp 150 triliun, dari situ saja tidak tepat sasaran. Sebegitu besar ini sudah bisa bikin berapa banyak jembatan, jalan, rumah sakit, bendungan, dan segala macem," katanya.

Selain pemberian subsidi langsung ke masyarakat yang membutuhkan, Hatta juga mengatakan, pemerintah terus menggelontorkan subsidi untuk public transportation, seperti salah satunya untuk kereta api.

Di situ, kata dia pemerintah memberikan double subsidi, yakni dari subsidi BBMnya serta public service obligation (PSO) pengguna jasa kereta api.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com