Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Inovatif, Produk Pangan ini Sukses Tembus Pasar Asia dan Eropa

Kompas.com - 02/12/2013, 10:01 WIB
Rahmat Fiansyah

Penulis


KOMPAS.com
- Kementerian Pertanian memberikan anugerah produk pertanian berdaya saing pada tahun 2013. Penganugerahan yang diberikan kepada para pelaku Usaha Kecil dan Menengah (UKM) tersebut untuk menginsipirasi para pelaku usaha lainnya dalam rangka menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN tahun 2015.  (baca: Ini Para Pemenang Anugerah Produk Pertanian Berdaya Saing 2013)

Salah satu kategori yang diperlombakan adalah inovasi pemasaran produk pertanian. Pada kategori ini  bersaing produk-produk pertanian yang memiliki inovasi pemasaran produk melalui metode maupun strategi pemasaran.  Dengan inovasi pemasaran tersebut, pangsa pasar produk mereka meningkat dan mempunyai daya saing yang tinggi di pasar regional, nasional maupun internasional.

Keripik Singkong Kreasi Lutfi

Salah satu kunci utama untuk sukses menembus pasaran internasional adalah melakukan inovasi dengan memberikan nilai lebih kepada produk sekaligus melakukan strategi pemasaran yang jitu.

Hal ini dikatakan oleh salah satu penerima anugerah kategori inovasi pemasaran tanaman pangan, Muhammad Muhdi. Pria asal Medan yang melakukan inovasi pemasaran keripik singkong tersebut mengatakan seorang pengusaha harus bisa berinovasi untuk menghadapi tuntutan zaman.

"Walaupun kita (mengolah) produk tradisional, kita harus berinovasi agar banyak peminatnya dan juga memperluas pasar," katanya saat ditemui Kompas.com di Jakarta, Jumat (29/11/2013).

KOMPAS.com/RAHMAT FIANSYAH Muhammad Muhdi, pengusaha keripik singkong Kreasi Lutfi dari Medan menerima Anugerah Produk Pertanian Berdaya Saing 2013 kategori inovasi pasar tanaman pangan di kantor Kementerian Pertanian Republik Indonesia, Jakarta Selatan, Kamis (28/11/2013).


Muhammad Muhdi, pengusaha keripik singkong Kreasi Lutfi dari Medan menerima Anugerah Produk Pertanian Berdaya Saing 2013 kategori inovasi pasar tanaman pangan di kantor Kementerian Pertanian Republik Indonesia, Jakarta Selatan, Kamis (28/11/2013).

Keripik singkong dengan merek "Kreasi Lutfi" tersebut, kata Muhdi, dibuat dengan berbagai macam rasa, seperti rasa original, balado, keju, barbeque, hingga rumput laut. Produk tersebut kemudian dipasarkan tidak hanya di pasar domestik, tapi juga mampu menembus pasar internasional, seperti Korea Selatan dan Malaysia. "70 persen keripik original (yang dipasarkan)," ucapnya.

Muhdi menembus kedua pasar di negara tersebut sejak tahun 2010. Hingga saat ini, Korea Selatan menjadi tujuan utama Muhdi untuk memasarkan produk yang ia klaim mampu bertahan selama 6 bulan itu secara kontinyu. Sementara itu, pemasaran di Negeri Jiran diperoleh melalui pemesanan terlebih dahulu (by order). Untuk menembus pasar luar negeri, Muhdi mengaku memberikan sampel produknya kepada buyer (para pembeli) di pameran-pameran. "Jadi sampel dikirim, cocok langsung ambil," ujarnya.

Telur Asin "Surya Abadi"

Sementara itu, penerima anugerah untuk Inovasi Pemasaran Peternakan diberikan kepada Rully Lesmana dengan produknya, telur asin "Surya Abadi". Salah satu keunikan telur asin milik Rully adalah proses pembuatannya yang menggunakan abu sekam, bukan tanah liat atau batu bata. Dengan begitu, meski masa proteksi alami telur sudah habis, bakteri yang masuk ke dalam telur miliknya jauh lebih sedikit daripada dengan menggunakan tanah liat atau batu bata.

Kini, Rully yang mengaku menghasilkan 40.000 butir telur asin per hari itu mampu menembus pasar Singapura dan Belanda.

Bahkan, produk telur asin miliknya juga menjadi satu-satunya produk pertanian asal Indonesia yang mampu menembus pasar Singapura yang memiliki kualitas produk yang ketat. Ia mengaku menghabiskan waktu selama tiga tahun untuk mendapat izin dari Kementan Singapura pada tahun 2012.

"Kami bisa sampai 1 kontainer untuk ekspor ke Singapura. 1 kontainer itu isinya 113.000 butir," katanya.

Greentea Rice Cracker

KOMPAS IMAGES/KRISTIANTO PURNOMO Iffah Syarifah Hendrayati, pengusaha Greentea Rice Cracker dari Bandung menerima Anugerah Produk Pertanian Berdaya Saing 2013 kategori inovasi pasar perkebunan di kantor Kementerian Pertanian Republik Indonesia, Jakarta Selatan, Kamis (28/11/2013).


Adapun penerima anugerah untuk Inovasi Pemasaran Perkebunan diberikan kepada Iffah Syarifah Hendrayati dengan produknya "Greentea Rice Cracker". Pada awalnya, ide tentang pembuatan produk ini muncul saat perempuan asal Bandung itu diminta oleh anaknya membuat makanan untuk acara bakti sosial di kampus.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Earn Smart
Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Whats New
Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Whats New
1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

Spend Smart
Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Whats New
Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Whats New
Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com