Salah satu kategori yang diperlombakan adalah inovasi pemasaran produk pertanian. Pada kategori ini bersaing produk-produk pertanian yang memiliki inovasi pemasaran produk melalui metode maupun strategi pemasaran. Dengan inovasi pemasaran tersebut, pangsa pasar produk mereka meningkat dan mempunyai daya saing yang tinggi di pasar regional, nasional maupun internasional.
Keripik Singkong Kreasi Lutfi
Salah satu kunci utama untuk sukses menembus pasaran internasional adalah melakukan inovasi dengan memberikan nilai lebih kepada produk sekaligus melakukan strategi pemasaran yang jitu.
Hal ini dikatakan oleh salah satu penerima anugerah kategori inovasi pemasaran tanaman pangan, Muhammad Muhdi. Pria asal Medan yang melakukan inovasi pemasaran keripik singkong tersebut mengatakan seorang pengusaha harus bisa berinovasi untuk menghadapi tuntutan zaman.
"Walaupun kita (mengolah) produk tradisional, kita harus berinovasi agar banyak peminatnya dan juga memperluas pasar," katanya saat ditemui Kompas.com di Jakarta, Jumat (29/11/2013).
Muhammad Muhdi, pengusaha keripik singkong Kreasi Lutfi dari Medan menerima Anugerah Produk Pertanian Berdaya Saing 2013 kategori inovasi pasar tanaman pangan di kantor Kementerian Pertanian Republik Indonesia, Jakarta Selatan, Kamis (28/11/2013).
Keripik singkong dengan merek "Kreasi Lutfi" tersebut, kata Muhdi, dibuat dengan berbagai macam rasa, seperti rasa original, balado, keju, barbeque, hingga rumput laut. Produk tersebut kemudian dipasarkan tidak hanya di pasar domestik, tapi juga mampu menembus pasar internasional, seperti Korea Selatan dan Malaysia. "70 persen keripik original (yang dipasarkan)," ucapnya.
Muhdi menembus kedua pasar di negara tersebut sejak tahun 2010. Hingga saat ini, Korea Selatan menjadi tujuan utama Muhdi untuk memasarkan produk yang ia klaim mampu bertahan selama 6 bulan itu secara kontinyu. Sementara itu, pemasaran di Negeri Jiran diperoleh melalui pemesanan terlebih dahulu (by order). Untuk menembus pasar luar negeri, Muhdi mengaku memberikan sampel produknya kepada buyer (para pembeli) di pameran-pameran. "Jadi sampel dikirim, cocok langsung ambil," ujarnya.
Telur Asin "Surya Abadi"
Sementara itu, penerima anugerah untuk Inovasi Pemasaran Peternakan diberikan kepada Rully Lesmana dengan produknya, telur asin "Surya Abadi". Salah satu keunikan telur asin milik Rully adalah proses pembuatannya yang menggunakan abu sekam, bukan tanah liat atau batu bata. Dengan begitu, meski masa proteksi alami telur sudah habis, bakteri yang masuk ke dalam telur miliknya jauh lebih sedikit daripada dengan menggunakan tanah liat atau batu bata.
Kini, Rully yang mengaku menghasilkan 40.000 butir telur asin per hari itu mampu menembus pasar Singapura dan Belanda.
Bahkan, produk telur asin miliknya juga menjadi satu-satunya produk pertanian asal Indonesia yang mampu menembus pasar Singapura yang memiliki kualitas produk yang ketat. Ia mengaku menghabiskan waktu selama tiga tahun untuk mendapat izin dari Kementan Singapura pada tahun 2012.
"Kami bisa sampai 1 kontainer untuk ekspor ke Singapura. 1 kontainer itu isinya 113.000 butir," katanya.
Greentea Rice Cracker
Adapun penerima anugerah untuk Inovasi Pemasaran Perkebunan diberikan kepada Iffah Syarifah Hendrayati dengan produknya "Greentea Rice Cracker". Pada awalnya, ide tentang pembuatan produk ini muncul saat perempuan asal Bandung itu diminta oleh anaknya membuat makanan untuk acara bakti sosial di kampus.