Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BI Pertemukan BUMN yang Butuh Dollar AS

Kompas.com - 02/12/2013, 13:12 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Indonesia (BI) memfasilitasi pertemuan antara Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang memiliki cadangan dollar AS dan yang membutuhkan dollar AS.

Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Difi A Johansyah menyatakan saat ini kebutuhan dollar AS BUMN sangat besar. Ia memberi contoh PT Pertamina membutuhkan cadangan dollar AS untuk keperluan impor minyak mentah dan bahan bakar minyak (BBM).

"Dalam kaitan dengan BUMN-BUMN, mereka sudah lama kita identifikasi kebutuhan valasnya, kita identifikasi ada juga BUMN yang punya valas kayaknya yang main di komoditas," kata Difi pada acara Seminar Nasional "Menyoal Kebijakan Transaksi Lindung Nilai di Indonesia: Antara Mitigasi vs Spekulasi," Senin (2/12/2013).

Terkait dengan hal itu, lanjut Difi, BI mempertemukan BUMN yang mempunyai cadangan dollar AS dan yang membutuhkan dollar AS. Kebutuhan valas dollar AS BUMN untuk keperluan impor.

"Kita ketahui BUMN punya valas yang main di ekspor, kita pertemukan mereka, antara BUMN yang membutuhkan dan mempunyai valas," ungkap Difi.

Hedging atau transaksi lindung nilai valas yang dilakukan BUMN, kata Difi, sangat besar. Masalah akan terjadi apabila permintaan dollar AS sangat besar yang datang secara bersamaan.

"BUMN itu sebagian besar penggerak valas, misalnya kalau Pertamina masuk akan menggerakan pasar valas. Problemnya terjadi dimana neraca perdagangan kita defisit, artinya kebutuhan dolar lebih besar dari ketersediaan dolar. Ini datang secara bersamaan dan membuat rupiah tertekan," ujar Difi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com