"Inflasi yang rendah dipengaruhi masih berlanjutnya deflasi akibat turunnya harga cabai terutama di Jawa dan Kawasan Timur Indonesia (KTI) serta penurunan harga daging ayam ras di hampir seluruh wilayah Indonesia," kata Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI) Difi A Johansyah dalam keterangan resmi di Jakarta, Senin (2/12/2013).
Di samping itu, inflasi inti November 2013 juga melambat menjadi 0,20 persen (MTM), dari bulan Oktober sebesar 0,34 persen (MTM). Dengan tren penurunan inflasi ini, BI memperkirakan inflasi tahun 2013 akan di bawah 9 persen dan menurun pada kisaran target 4,5 plus minus 1 persen pada tahun 2014.
Adapun neraca perdagangan Indonesia pada Oktober 2013 membaik sesuai perkiraan BI, yaitu kembali surplus sebesar 0,05 miliar dollar AS, setelah sebelumnya pada September 2013 mencatat defisit 0,81 miliar dollar AS.
"Perbaikan neraca perdagangan dipengaruhi surplus neraca perdagangan non-migas yang meningkat menjadi 0,79 miliar dollar AS, terutama ditopang perbaikan ekspor nonmigas yang secara tahunan tumbuh positif 2,5 persen (YOY) akibat meningkatnya volume ekspor produk primer, yakni CPO dan karet mentah dan produk manufaktur, antara lain tekstil dan produk tekstil, dan peralatan listrik," ujar Difi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.