Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indonesia Akan Jadi Sasaran Utama Investasi Jepang

Kompas.com - 03/12/2013, 21:01 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Setelah 21 tahun China menduduki peringkat pertama target tujuan investasi perusahaan Jepang ke luar negara mereka, mulai tahun ini Indonesia diperkirakan akan menjadi target utama perusahaan asal negara Matahari Terbit itu.

"Daya tarik Indonesia tahun ini sangat besar sehingga banyak sekali. Tahun depan mungkin akan berubah tapi mungkin saja tetap di peringkat pertama terus menerus selama tiga tahun kalau situasi kondisi Indonesia memang menarik investor asing  seperti sekarang," ujar Shinji Ayuha, peneliti angket Japan Bank for International Cooperation (JBIC) Tribunnews.com, Selasa (3/12/2013).

Dalam 10 tahun mendatang diperkirakan Indonesia masih duduk di peringkat ketiga. Peringkat pertama akan diduduki India dan di peringkat kedua adalah China.

"Potensi pasar sangat besar karena jumlah penduduk besar sehingga diperkirakan dua negara itu berada di puncak investasi perusahaan Jepang di masa depan. Tetapi itu baru perkiraan saja belum pasti demikian nantinya akan berubah dari tahun ke tahun," tambahnya lagi.

Industri mobil, industri listrik, industri elektronik tampaknya sangat mendominasi perusahaan Jepang terkait yang berinvestasi ke Indonesia.

Tanggal 29 November lalu JBIC mengumumkan hasil survei tren bisnis operasi luar negeri perusahaan Jepang, termasuk manufaktur. Dari 992 perusahaan perusahaan yang disurvei, 625 memberikan jawaban valid.
 
Hasil survei menunjukkan target perusahaan ke luar negeri saat ini sangat kuat sekali ke Indonesia, lalu India, Thailand dan China di peringkat ke-4.

Daya tarik Indonesia karena dianggap biaya tenaga kerja masih relatif rendah, risiko usaha relatif kecil dibandingkan China saat ini yang sedang "bertengkar" dengan Jepang, terutama mengenai kasus kepulauan Sengkaku. Potensi pertumbuhan pasar di Indonesia dianggap sangat baik pula.

Perusahaan Jepang sekitar  40 persen sudah menarik diri dari China karena negara tersebut memiliki risiko usaha besar saat ini, di samping biaya tenaga kerja yang sudah mahal.
 
Selain Indonesia dan Thailand dari Asean, negara Asean lain juga jadi target perusahaan Jepang yaitu Vietnam di peringkat ke-5, Myanmar (8), Filipina (11), Malaysia (12), Singapura (16), Kamboja (17) dan Laos di peringkat ke-20. (Richard Susilo)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Saat Sri Mulyani Sampai Turun Tangan Urusi Kasus Alat Tunanetra SLB yang Tertahan Bea Cukai

Saat Sri Mulyani Sampai Turun Tangan Urusi Kasus Alat Tunanetra SLB yang Tertahan Bea Cukai

Whats New
Emiten Manufaktur Kosmetik VICI Catat Pertumbuhan Laba Bersih 20 Persen Menjadi Rp 47,1 Miliar pada Kuartal I-2024

Emiten Manufaktur Kosmetik VICI Catat Pertumbuhan Laba Bersih 20 Persen Menjadi Rp 47,1 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Jalankan Fungsi Perlindungan Masyarakat, Bea Cukai Banten Berantas Peredaran Barang Ilegal

Jalankan Fungsi Perlindungan Masyarakat, Bea Cukai Banten Berantas Peredaran Barang Ilegal

Whats New
Impor Bahan Baku Tepung Kini Cukup dengan Dokumen Laporan Surveyor

Impor Bahan Baku Tepung Kini Cukup dengan Dokumen Laporan Surveyor

Whats New
BUAH Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

BUAH Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

Whats New
Kementerian ESDM Tetapkan Harga Biodiesel Naik Jadi Rp 12.453 Per Liter

Kementerian ESDM Tetapkan Harga Biodiesel Naik Jadi Rp 12.453 Per Liter

Whats New
Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup Sampai Hari Ini

Erupsi Gunung Ruang, Bandara Sam Ratulangi Masih Ditutup Sampai Hari Ini

Whats New
Turun, Inflasi April 2024 Capai 3 Persen

Turun, Inflasi April 2024 Capai 3 Persen

Whats New
Harga Tiket Kereta Api 'Go Show' Naik Mulai 1 Mei

Harga Tiket Kereta Api "Go Show" Naik Mulai 1 Mei

Whats New
SMGR Kantongi Laba Bersih Rp 471,8 Miliar pada Kuartal I-2024 di Tengah Kontraksi Permintaan Semen Domestik

SMGR Kantongi Laba Bersih Rp 471,8 Miliar pada Kuartal I-2024 di Tengah Kontraksi Permintaan Semen Domestik

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di Bank Mandiri hingga BRI

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di Bank Mandiri hingga BRI

Whats New
Kasbon Digital Dinilai Bisa Jadi Solusi agar Karyawan Terhindar dari Pinjol

Kasbon Digital Dinilai Bisa Jadi Solusi agar Karyawan Terhindar dari Pinjol

Whats New
Pendapatan Usaha Garuda Indonesia Tumbuh 18 Persen di Kuartal I-2024

Pendapatan Usaha Garuda Indonesia Tumbuh 18 Persen di Kuartal I-2024

Whats New
Kuartal I-2024, Emiten Sawit Sumber Tani Agung Resources Cetak Pertumbuhan Laba Bersih 43,8 Persen

Kuartal I-2024, Emiten Sawit Sumber Tani Agung Resources Cetak Pertumbuhan Laba Bersih 43,8 Persen

Whats New
Pendaftaran CASN 2024, Instansi Diminta Segera Isi Rincian Formasi ASN

Pendaftaran CASN 2024, Instansi Diminta Segera Isi Rincian Formasi ASN

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com