Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengusaha: Revisi Daftar Negatif Investasi

Kompas.com - 04/12/2013, 07:03 WIB


JAKARTA, KOMPAS
.com -Asosiasi Pengusaha Indonesia berpendapat pemerintah perlu merevisi daftar negatif investasi untuk mengakomodasi berbagai perubahan yang terjadi dalam tiga tahun terakhir. Indonesia harus memperkuat daya saing agar tidak kalah di lini produksi dan distribusi.”Apalagi menjelang berlakunya Masyarakat Ekonomi ASEAN tahun 2015, negara tetangga menyiapkan diri. Jangan sampai kita kalah daya saing,” kata Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Franky Sibarani di Jakarta, Selasa (3/12/2013).

Menurut Franky, semakin cepat revisi daftar negatif investasi (DNI) dirampungkan, maka penataan industri dan perdagangan dapat segera dilakukan.

Dengan demikian, pada tahun 2014, Indonesia dapat fokus menyiapkan hambatan secara cerdik. Ini diperlukan untuk melindungi beberapa profesi dengan kompetensi yang dihasilkan dalam negeri.

”Misalnya, bisa saja ada persyaratan profesi, yakni dokter yang bertugas di Indonesia meski lulusan dalam negeri, tetapi status kewarganegaraannya asing, harus bisa berbahasa Indonesia,” ujar Franky.

Persyaratan seperti ini dinilai logis karena kemampuan komunikasi dokter mutlak diperlukan agar informasi yang diberikan kepada pasien jelas dan tepat.

Franky mengatakan, Apindo mendorong agar pengaturan DNI dengan semangat perlindungan terhadap pelaku industri kecil menengah (IKM) dan koperasi.

Sebagai gambaran, selama ini DNI diatur dalam Peraturan Presiden Nomor 36 Tahun 2010 tentang Bidang Usaha atau Sektor Usaha yang Ditutup maupun yang Dibuka dengan Persyaratan pada Penanaman Modal.

”Pengaturan yang jelas berorientasi melindungi harus tetap dipertahankan, tidak ada perubahan,” kata Franky.

Sektor yang dimaksud antara lain industri penggaraman/pengeringan ikan dan biota lainnya dan industri pemindangan ikan. Selain itu, juga industri makanan olahan dari biji-bijian, umbi-umbian, sagu, melinjo, dan kopra.

”Industri tempe, tahu, dan banyak industri lainnya patut dicadangkan untuk usaha kecil, menengah, dan koperasi,” kata Franky.

Menurut Franky, Apindo juga mengusulkan pengaturan modal dalam negeri 100 persen untuk perdagangan eceran, termasuk untuk sepeda motor dan kendaraan niaga.

”Selepas krisis 1998, pabrikan dan distributor mayoritas asing. Nah, sekarang ini dicoba diatur agar porsi dalam negeri juga tetap kuat di distribusi,” ujar Franky.

Apindo juga mengusulkan pengaturan untuk jasa pergudangan dan ruang pendingin. Hal itu sebelumnya tidak diatur.

”Kalau tetap tidak diatur, konsekuensinya asing pasti masuk dan mendominasi. Bisa-bisa dia memiliki gudang dan menggunakannya untuk distribusi, perdagangan, agen, dan penyimpanan bahan,” kata Franky.

Jangan kalah

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Whats New
Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Whats New
Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Whats New
Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemenhub Buka 18.017 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Melalui Pompanisasi, Mentan Amran Targetkan Petani di Lamongan Tanam Padi 3 Kali Setahun

Whats New
Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Konflik Iran-Israel Bisa Picu Lonjakan Inflasi di Indonesia

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Kartu Prakerja Gelombang 66 Resmi Dibuka, Berikut Persyaratannya

Whats New
Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Kemensos Buka 40.839 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Rinciannya

Whats New
Pemudik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang, Angka Kecelakaan Turun

Pemudik Lebaran 2024 Capai 242 Juta Orang, Angka Kecelakaan Turun

Whats New
Pasar Sekunder adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Pasar Sekunder adalah Apa? Ini Pengertian dan Alur Transaksinya

Work Smart
Signifikansi 'Early Adopters' dan Upaya 'Crossing the Chasm' Koperasi Multi Pihak

Signifikansi "Early Adopters" dan Upaya "Crossing the Chasm" Koperasi Multi Pihak

Whats New
Rupiah Tertekan Dekati Rp 16.300 Per Dollar AS, BI Terus Intervensi Pasar

Rupiah Tertekan Dekati Rp 16.300 Per Dollar AS, BI Terus Intervensi Pasar

Whats New
Cara Gadai BPKB Motor di Pegadaian, Syarat, Bunga, dan Angsuran

Cara Gadai BPKB Motor di Pegadaian, Syarat, Bunga, dan Angsuran

Earn Smart
Harga Minyak Dunia Melonjak 3 Persen, Imbas Serangan Balasan Israel ke Iran

Harga Minyak Dunia Melonjak 3 Persen, Imbas Serangan Balasan Israel ke Iran

Whats New
Kembangkan Karier Pekerja, Bank Mandiri Raih Peringkat 1 Top Companies 2024 Versi LinkedIn

Kembangkan Karier Pekerja, Bank Mandiri Raih Peringkat 1 Top Companies 2024 Versi LinkedIn

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com