Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sentuh 12.076, Rupiah di Pasar NDF Catat Level Terendah 4 Tahun

Kompas.com - 04/12/2013, 12:27 WIB


JAKARTA, KOMPAS.com —
Nilai tukar rupiah di pasar non-deliverable forwards (NDF) mencatatkan pelemahan ke level terendah dalam empat tahun terakhir versus dollar AS, Rabu (4/12/2013).

Data yang dihimpun Bloomberg menunjukkan, nilai tukar rupiah di pasar NDF untuk pengantaran satu bulan ke depan melemah 1,5 persen menjadi 12.055 per dollar AS per pukul 10.20 WIB.

Pada transaksi sebelumnya, rupiah sempat menyentuh level 12.076 per dollar AS. Ini merupakan level terlemah sejak Maret 2009 silam.

Jika dibandingkan dengan posisi rupiah di pasar spot, rupiah di pasar NDF lebih lemah 0,6 persen.

Sementara hingga pukul 12.02 siang  ini, seperti dikutip Bloomberg, rupiah di pasar spot melemah 0,98 persen menjadi Rp 12.005 per dollar AS. Bahkan, sebelumnya rupiah sempat melorot hingga level 12.018.

Secara total, sepanjang kuartal akhir ini, rupiah di pasar spot sudah anjlok 3,1 persen dan hampir turun 20 persen di sepanjang 2013.

Pelemahan rupiah dipicu oleh spekulasi bahwa perusahaan domestik ramai-ramai membeli dollar untuk melakukan pembayaran akhir tahun. Terlebih lagi, saat ini, ketersediaan dollar di pasar domestik sangat terbatas.

"Mendekati akhir tahun, permintaan dollar akan mengalami peningkatan. Di sisi lain, suplai dollar terbatas karena faktor eksternal. Kecemasan akan pelemahan rupiah menciptakan sentimen negatif bagi aset-aset Indonesia," jelas Aldian Taloputra, ekonom PT Mandiri Sekuritas, kepada Bloomberg.  (Barratut Taqiyyah)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Whats New
Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Whats New
Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Whats New
Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

Whats New
Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

Whats New
Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

Whats New
IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

Whats New
Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Whats New
BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

Whats New
Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Whats New
Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Whats New
Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Work Smart
Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com