Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Proyeksi, Spekulasi "Tapering Off" Semakin Menekan Rupiah

Kompas.com - 05/12/2013, 08:02 WIB
Robertus Benny Dwi Koestanto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menguatnya spekulasi percepatan pengurangan stimulus di Amerika Serikat memperkuat posisi mata uang dollar AS di tingkat global, termasuk atas rupiah. Kebutuhan korporasi yang makin besar atas dollar AS menjelang tutup tahun semakin menyudutkan mata uang garuda.

Laju rupiah yang kembali turun membuat pelaku pasar kian khawatir dan memiliki persepsi negatif pada kinerja emiten yang memiliki eksposur dalam dollar AS pada perdagangan Rabu (4/12/2013). Indeks Harga Saham Gabungan pun terjerambab karena pelemahan rupiah.

Riset Trust Securities melihat mulai pulihnya ekonomi AS membuat spekulasi akan berakhirnya stimulus memengaruhi pergerakan dollar AS dan rupiah pun terkena imbas negatifnya. Di sisi lain, beredarnya spekulasi peningkatan permintaan dollar AS oleh korporasi membuat laju dollar AS juga ikut terkerek naik.

Begitu pun dengan beredarnya spekulasi peningkatan BI rate untuk meredam pelemahan rupiah, justru ditanggapi negatif. Laju rupiah berada di bawah target support Rp 11.910 per dollar AS. Hari ini rupiah diproyeksikan berada di rentang Rp 12.050-11.930 per dollar AS (kurs tengah BI).

Semalam waktu Indonesia, dollar AS rebound terhadap euro setelah beberapa data memacu spekulasi bahwa Federal Reserve akan memulai tapering program stimulus lebih cepat dari harapan.

Sektor swasta AS mencatat pertumbuhan pekerjaan terbanyak dalam setahun pada bulan lalu, sedangkan defisit perdagangan AS menyusut di bulan Oktober seiring ekspor menyentuh rekor tinggi.

Sebaliknya, menurut riset Monex Investindo Futures, euro kembali dibayangi kekhawatiran tentang tidak meratanya pemulihan blok 17 negara di Uni Eropa. Hal ini setelah data menunjukkan aktivitas sektor jasa di Italia dan Perancis berkontraksi pada bulan November, namun berekspansi di Spanyol dan Jerman.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com