Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemasangan RFID Bikin Macet, Ini Antisipasi PT Inti

Kompas.com - 06/12/2013, 08:54 WIB
Estu Suryowati

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - PT Inti menggandeng kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dalam pemasangan radio frequency identification (RFID). Direktur Utama PT Inti Tikno Sutisna menuturkan kerjasama ini bertujuan untuk mengantisipasi panjangnya antrian yang terjadi di stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU).

"Kami juga butuh kerjasama dengan BUMN yang mempunyai lahan yang luas memuat 100-150 kendaraan dalam pememasangan RFID. Biar di SPBU enggak antri dan mengganggu pengguna jalan," kata Tikno ditemui usa sosialisasi di kantor BUMN, di Jakarta, Kamis (5/12/2013).

Tikno juga mengatakan, pihaknya akan menggandeng kantor-kantor pemerintahan lain, selain kementerian BUMN. Ia juga membenarkan ketika dikonfirmasi akan membuka pelayanan di area publik seperti di pusat perbelanjaan. "Iya, sedang kita jajaki. Tapi kan ini kita butuh izin-izin," ujarnya.

Selain itu, PT Inti juga melayani pemasangan kolektif di kantor-kantor non pemerintahan dan masyarakat umum, dengan catatan bisa mengumpulkan hingga 150 kendaraan. Tikno mengatakan pihaknya akan mendatangi lokasi dari yang mengajukan permintaan.

Upaya PT Inti ini, diakui Tikno juga untuk mengakselerasi pemasangan alat monitor bahan bakar minyak tersebut.

Sebagaimana diketahui, PT Pertamina (Persero) sebagai pemilik proyek menargetkan agar PT Inti merampungkan pemasangan RFID seluruh nasional pada 1 Juni 2014. Adapun sasaran program ini secara nasional sebanyak 100 juta kendaraan dan lebih dari 5.027 SPBU di 33 provinsi. Namun, hingga penghujung 2013 ini, baru terpasang sekitar 40.000 kendaraan di DKI Jakarta yang terpasang RFID, serta 276 SPBU.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Whats New
Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Whats New
Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Spend Smart
PMI Manufaktur April 2024 Turun Jadi 52,9 Poin, Menperin: Ada Libur 10 Hari...

PMI Manufaktur April 2024 Turun Jadi 52,9 Poin, Menperin: Ada Libur 10 Hari...

Whats New
Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

Whats New
Inflasi Lebaran 2024 Terendah dalam 3 Tahun, Ini Penyebabnya

Inflasi Lebaran 2024 Terendah dalam 3 Tahun, Ini Penyebabnya

Whats New
Transformasi Digital, BRI Raih Dua 'Award' dalam BSEM MRI 2024

Transformasi Digital, BRI Raih Dua "Award" dalam BSEM MRI 2024

Whats New
Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

Emiten Buah Segar BUAH Targetkan Pendapatan Rp 2 Triliun Tahun Ini

Whats New
SYL Gunakan Anggaran Kementan untuk Pribadi, Stafsus Sri Mulyani: Tanggung Jawab Masing-masing Kementerian

SYL Gunakan Anggaran Kementan untuk Pribadi, Stafsus Sri Mulyani: Tanggung Jawab Masing-masing Kementerian

Whats New
Saat Sri Mulyani Sampai Turun Tangan Urusi Kasus Alat Tunanetra SLB yang Tertahan Bea Cukai

Saat Sri Mulyani Sampai Turun Tangan Urusi Kasus Alat Tunanetra SLB yang Tertahan Bea Cukai

Whats New
Emiten Manufaktur Kosmetik VICI Catat Pertumbuhan Laba Bersih 20 Persen Menjadi Rp 47,1 Miliar pada Kuartal I-2024

Emiten Manufaktur Kosmetik VICI Catat Pertumbuhan Laba Bersih 20 Persen Menjadi Rp 47,1 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Jalankan Fungsi Perlindungan Masyarakat, Bea Cukai Banten Berantas Peredaran Barang Ilegal

Jalankan Fungsi Perlindungan Masyarakat, Bea Cukai Banten Berantas Peredaran Barang Ilegal

Whats New
Impor Bahan Baku Tepung Kini Cukup dengan Dokumen Laporan Surveyor

Impor Bahan Baku Tepung Kini Cukup dengan Dokumen Laporan Surveyor

Whats New
BUAH Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

BUAH Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

Whats New
Kementerian ESDM Tetapkan Harga Biodiesel Naik Jadi Rp 12.453 Per Liter

Kementerian ESDM Tetapkan Harga Biodiesel Naik Jadi Rp 12.453 Per Liter

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com