"Biasanya kalau suku bunga naik, bank untungnya kecil. Karena (bila) interest rate naik, bunga dana atau bunga simpanan selalu naik lebih cepat dibandingkan bunga pinjaman," kata Budi ketika ditemui seusai acara Anugerah BUMN 2013, Kamis (5/12/2013) malam.
Bagi pihaknya, kata Budi, bila interest rate naik, maka keuntungan yang diperoleh tak akan banyak. Akan tetapi, bila keadaan sebaliknya, maka keuntungan akan diperoleh. "Kalau buat kita, bankirnya sudah punya banyak pengalaman, kalau interest rate turun maka umumnya hampir semua bank untungnya naik. Tapi kalau interest rate naik, hanya sedikit bank yang bisa untung. Tahun depan lebih berat," ujar dia.
Terkait nilai tukar rupiah yang telah menembus Rp 12.000 per dollar AS, Budi mengatakan pada dasarnya nilai tukar terdapat fundamentalnya. Bila nilai tukar menembus fundamental, kata dia, hal tersebut hanya faktor psikologis.
"Saya orang yang believe bahwa yang namanya exchange rate itu ada hitung-hitungannya, ada fundamentalnya. Fundamentalnya menurut saya harusnya rupiah antara Rp 11.000 hingga Rp 12.000. Akan ada faktor psikologis sebentar, misalnya orang lihat, orang panik jadi jual beli dollar AS. Tapi akan balik ke fundamentalnya. Saya bilang fundamentalnya antara Rp 11.000 sampai Rp 12.000. Kalau sudah kena di atas itu faktor psikologis saja," kata Budi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.