Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BI Imbau Eksportir Lepaskan Valasnya

Kompas.com - 06/12/2013, 13:38 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus Martowardojo menghimbau agar para eksportir bersedia melepaskan dana valuta asing (valas) yang dimilikinya. Ini terkait dengan meningkatnya kebutuhan valas, khususnya dollar AS.

Agus menyatakan, pihaknya telah melakukan berbagai upaya untuk menjaga likuiditas valas. Pada dasarnya, kata dia, bank sentral akan senantiasa berada di pasar untuk menjaga likuiditas.

"Kami mengupayakan dengan kita menawarkan skema swap (barter). Kami juga sedang aktif ingin menyelesaikan mini mass repo agreement. Ini ada upaya-upaya yang kita lakukan. Secara umum kita akan di pasar untuk menjaga likuiditas," kata Agus di kompleks Gedung BI, Jumat (6/12/2013).

Pelemahan rupiah yang terjadi saat ini, menurut Agus adalah sebuah tekanan yang terkait dengan persiapan memasuki tahun 2014. Ia mengimbau semua pihak agar tidak panik.

"Saya ingin menyambaikan bahwa ini adalah tekanan-tekanan yang memang bisa terjadi karena persiapan-persiapan masuk tahun 2014. Kita harus menghadapinya dengan tetap waspada, tapi tidak perlu kita menjadi panik," jelas dia.

Agus menjelaskan, saat ini suplai valas sebenarnya ada, namun terbatas. Oleh karenanya, ia mengimbau para pemilik dana mau melepaskan valas yang dimilikinya.

"Kalau diperlukan, kami akan turun (ke pasar), tapi secara umum suplai ada tapi memang tidak sebesar yang kita harapkan. Oleh karena itu, saya ingin menyampaikan bahwa kiranya para eksportir, para pemilik dana juga bersedia melepaskan dananya sehingga supply dan demand menjadi lebih seimbang," ungkap Agus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

KA Argo Bromo Anggrek Pakai Kereta Eksekutif New Generation per 29 Maret

Whats New
Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Mudik Lebaran 2024, Bocoran BPJT: Ada Diskon Tarif Tol Maksimal 20 Persen

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com