Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Antisipasi Risiko Turunnya Ekspor Tambang

Kompas.com - 06/12/2013, 18:22 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Keuangan M. Chatib Basri menyatakan pemerintah mengambil beberapa kebijakan yang dapat mengkompensasi penurunan ekspor produk tambang.

Chatib menjelaskan, Undang-undang Mineral dan Batu Bara (UU Minerba) yang akan diimplementasikan pemerintah akan berdampak pada peningkatan ekspor produk tambang yang telah diproses (processed). Namun, UU ini juga akan berisiko menurunkan ekspor produk tambang yang belum diproses (unprocessed).

"Yang unprocessed itu akan mengalami penurunan di 2014. Tentu ini akan berpengaruh kepada ekspor kita. Tetapi pada saat yang sama, jangan dilupakan ada beberapa kebijakan yang diambil pemerintah yang bisa mengkompensasi ini," kata Chatib di Kompleks Gedung Bank Indonesia (BI), Jumat (6/12/2013).

Kebijakan pertama, kata Chatib, adalah penggunaan biofuel atau biodiesel yang ia yakini akan secara optimal akan berjalan pada tahun 2014.

"Untuk 2013 ini efeknya hanya sekitar 200 juta dollar AS, tapi di 2014 itu kita bisa berharap sekitar 4 miliar dollar AS penurunan impor migas karena kebijakan ini. Jadi yang kehilangan dari yang unprocessed itu satu bisa dikompensasikan dari itu," ujar dia.

Adapun kebijakan kedua adalah tarif Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 22 atau PPh impor atas perusahan yang akan naik dari 2,5 persen menjadi 7,5 persen. Kebijakan ini, ungkap Chatib, diyakini akan mampu menghemat 3 miliar dollar AS dari pengurangan impor.

"Jadi kalau digabungkan antara biofuel dan PPh Pasal 22 kira-kira dapat menghemat 7 miliar dollar AS. Ini akan mengkompensasi penurunan ekspor bahan mentah," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jam Operasional Pegadaian Senin-Kamis, Jumat, dan Sabtu Terbaru

Jam Operasional Pegadaian Senin-Kamis, Jumat, dan Sabtu Terbaru

Whats New
Bos BI Optimistis Rupiah Bakal Kembali di Bawah Rp 16.000 Per Dollar AS

Bos BI Optimistis Rupiah Bakal Kembali di Bawah Rp 16.000 Per Dollar AS

Whats New
Mendag Ungkap Penyebab Harga Bawang Merah Tembus Rp 80.000 Per Kilogram

Mendag Ungkap Penyebab Harga Bawang Merah Tembus Rp 80.000 Per Kilogram

Whats New
Hadapi Tantangan Perubahan Iklim, Kementan Gencarkan Pompanisasi hingga Percepat Tanam Padi

Hadapi Tantangan Perubahan Iklim, Kementan Gencarkan Pompanisasi hingga Percepat Tanam Padi

Whats New
Panen Ganda Kelapa Sawit dan Padi Gogo, Program PSR dan Kesatria Untungkan Petani

Panen Ganda Kelapa Sawit dan Padi Gogo, Program PSR dan Kesatria Untungkan Petani

Whats New
Alasan BI Menaikkan Suku Bunga Acuan Jadi 6,25 Persen

Alasan BI Menaikkan Suku Bunga Acuan Jadi 6,25 Persen

Whats New
Cara dan Syarat Gadai Sertifikat Rumah di Pegadaian

Cara dan Syarat Gadai Sertifikat Rumah di Pegadaian

Earn Smart
Cara dan Syarat Gadai HP di Pegadaian, Plus Bunga dan Biaya Adminnya

Cara dan Syarat Gadai HP di Pegadaian, Plus Bunga dan Biaya Adminnya

Earn Smart
Peringati Hari Konsumen Nasional, Mendag Ingatkan Pengusaha Jangan Curang jika Mau Maju

Peringati Hari Konsumen Nasional, Mendag Ingatkan Pengusaha Jangan Curang jika Mau Maju

Whats New
United Tractors Bagi Dividen Rp 8,2 Triliun, Simak Jadwalnya

United Tractors Bagi Dividen Rp 8,2 Triliun, Simak Jadwalnya

Whats New
Kunjungan ke Indonesia, Tim Bola Voli Red Sparks Eksplor Jakarta bersama Bank DKI dan JXB

Kunjungan ke Indonesia, Tim Bola Voli Red Sparks Eksplor Jakarta bersama Bank DKI dan JXB

Whats New
Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, Bos BI: Untuk Memperkuat Stabilitas Rupiah

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, Bos BI: Untuk Memperkuat Stabilitas Rupiah

Whats New
KEJU Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

KEJU Bakal Tebar Dividen, Ini Besarannya

Earn Smart
Program Gas Murah Dinilai ‘Jadi Beban’ Pemerintah di Tengah Konflik Geopolitik

Program Gas Murah Dinilai ‘Jadi Beban’ Pemerintah di Tengah Konflik Geopolitik

Whats New
Catatkan Kinerja Positif, Rukun Raharja Bukukan Laba Bersih 8 Juta Dollar AS pada Kuartal I-2024

Catatkan Kinerja Positif, Rukun Raharja Bukukan Laba Bersih 8 Juta Dollar AS pada Kuartal I-2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com