Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia Difi A. Johansyah menjelaskan, dari internal, pergerakan rupiah disebabkan oleh kegiatan pemilihan umum. Setelah selesai hajatan tersebut, biasanya rupiah kembali menguat.
Hal ini meluruskan pemberitaan sebelumnya bahwa rupiah bisa menguat jika presiden baru telah terpilih. "Bagaimanapun, faktor internal ini menjadi salah satu penyebab pergerakan nilai tukar rupiah. Namun yang juga perlu diingat, ada faktor eksternal juga yang mempengaruhi pelemahan nilai tukar kita," ujarnya kepada Kompas.com, Sabtu (7/12/2013).
Menurut Difi, tidak ada faktor yang paling dominan yang menyebabkan nilai tukar rupiah melemah. Faktor internal dan eksternal sama-sama berpengaruh.
"Kami tidak bisa menyebutkan mana yang paling dominan, apakah eksternal ataukah internal. Namun, dua-duanya cukup berpengaruh," lanjutnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.