"Industri keuangan syariah menghadapi banyak halangan. Mudah-mudahan di tahun depan dapat tercapai yang diperkirakan antara 5,25 persen-6,25 persen," kata Gubernur Bank Indonesia (BI) Agus D W Martowardojo pada "Seminar Akhir Tahun Perbankan Syariah (Outlook 2014)" di Gedung BI, Senin (16/12/2013).
Agus mengatakan, perbankan syariah masih menghadapi tantangan dalam upaya pengembangan bisnisnya. Tantangan tersebut antara lain permodalan, pembukaan kantor cabang, jumlah dan kompensi Sumber Daya Manusia (SDM), inovasi produk yang mampu berkompetisi dan diterima pasar serta program sosialisasi.
Adapun tantangan jangka panjang yang dihadapi perbankan syariah antara lain adanya perbedaan karakteristik perbankan syariah dan sistem keuangan konvensional.
Di samping itu, Agus menyatakan beralihnya fungsi pengawasan dan pengaturan perbankan syariah dari BI ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK) juga diharapkan tetap mempertahankan kesinambungan perkembangan perbankan syariah ke depan.
"Kerjasama yang erat antara BI (otoritas makroprudensial) dan OJK (otoritas mikroprudensial) menjadi salah satu penting dan jauh dikembangkan dengan menggandeng berbagai otoritas lain sebagai stakeholders penting keuangan syariah dan pengambil kebijakan," ujar Agus.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.