Dalam riset yang dipublikasikan oleh Mandiri Sekuritas, Selasa (17/12/2013) disebutkan tidak lolosnya empat direktur BTN itu akan berdampak pada rencana perseroan untuk mengurangi kredit macet (non performing loan/NPL), seiring dengan melambatnya penyaluran kredit perusahaan.
"Walaupun perseroan mengklaim telah memiliki sistem yang stabil, namun kami yakin dengan kekurangan direksi akan mengganggu kinerja perusahaan. Tak hanya itu, situasi ini juga akan berdampak ke atmosfer kerja. Namun kami percaya, dampak hanya sementara," tulis riset tersebut.
Hingga siang ini, saham BTN yang berkode BBTN diperdagangkan di level Rp 910 per saham. Saham bank BUMN ini dalam beberapa hari terakhir terus turun.
Sebelumnya diberitakan, Direktur BTN Evi Firmansyah dan Saut Pardede mengundurkan diri lantaran tak lolos fit and proper test oleh BI. Selain itu, BI juga belum menyetujui dua direksi BTN lainnya, yakni Mas Guntur Dwi S dan Poernomo.
Direktur Utama BTN Maryono beberapa waktu lalu menjelaskan, tindakan berikutnya yang diambil perseroan adalah pihaknya akan mengusulkan kepada pemegang saham pengendali untuk mengadakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) dalam waktu dekat.
Selama menunggu RUPSLB tersebut, lanjutnya, perseroan akan tetap beroperasi dengan tiga orang direksi. Berdasarkan hasil fit and proper test tersebut, sejak tanggal 6 Desember 2013 anggota direksi BTN adalah Maryono sebagai Direktur Utama, Irman A Zahiruddin sebagai Direktur, dan Mansyur S Nasution sebagai Direktur.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.