Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perdagangan Topang Penyaluran Pembiayaan PNM di Bandung

Kompas.com - 18/12/2013, 15:45 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com
- PT Permodalan Nasional Madani (PNM) mencatat sektor perdagangan menjadi penopang penyaluran pembiayaan perseroan di wilayah Bandung, dengan persentase penyerapan  sebesar 73,67 persen.

Hingga akhir November, PNM Cabang Bandung telah menyalurkan pembiayaan sebesar Rp 775,915 miliar kepada 13.720 pelaku usaha mikro, kecil dan menengah.

“Pertumbuhan sektor perdagangan seolah menjadi motor bisnis kami karena mendominasi penyerapan pembiayaan ULaMM (Unit Layanan Modal Mikro), sebesar Rp571,67 miliar atau 73,67%,” ujar Pemimpin PNM Cabang Bandung Puji Riyanto, dalam siaran pers Rabu (18/12/2013).

Menurut Puji, jumlah debitur ULaMM di wilayah Bandung yang bergerak di bisnis perdagangan sebanyak 10.147 UMKM atau 35 persen dari total debitur. Saat ini PNM tengah melakukan penetrasi ke sektor usaha potensial lainnya, seperti pertanian, perindustrian dan jasa-jasa.

PNM Cabang Bandung saat ini membawahi 30 gerai ULaMM, yang menjalankan operasi bisnis pembiayaan mikro di wilayah Cileunyi, Leuwipanjang, Cimahi, Padalarang, Cipanas, dan Sukabumi.

Sebagai bentuk apresiasi atas antusiasme debitur ULaMM, terutama di wilayah Leuwipanjang, PNM menggelar gathering nasabah. Sedikitnya 100 nasabah ULaMM berperan aktif dalam acara tersebut.

Sementara itu, Sekretaris Perusahaan PNM, Gung Panggodo menuturkan acara pelatihan dan pembinaan nasabah merupakan program pengembangan kapasitas usaha (PKU) yang sifatnya regular.

“Kegiatan PKU merupakan bukti komitmen PNM dalam pengembangan UMKM, yang tak hanya dengan menyediakan fasilitas modal usaha, tetapi juga melalui pemberian jasa manajemen dan pembinaan usaha,” tuturnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

LKPP: Nilai Transaksi Pemerintah di e-Katalog Capai Rp 196,7 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

?[POPULER MONEY] Kasus Korupsi Timah Seret Harvey Moeis | Pakaian Bekas Impor Marak Lagi

Whats New
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK Indonesia yang Tenggelam di Perairan Jepang

Whats New
Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Apa Pengaruh Kebijakan The Fed terhadap Indonesia?

Whats New
Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Gandeng Telkom Indonesia, LKPP Resmi Rilis E-Katalog Versi 6

Whats New
Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Ekonomi China Diprediksi Menguat pada Maret 2024, tetapi...

Whats New
Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Berbagi Saat Ramadhan, Mandiri Group Berikan Santunan untuk 57.000 Anak Yatim dan Duafa

Whats New
Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Tarif Promo LRT Jabodebek Diperpanjang Sampai Mei, DJKA Ungkap Alasannya

Whats New
Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Bisnis Pakaian Bekas Impor Marak Lagi, Mendag Zulhas Mau Selidiki

Whats New
Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Cara Reaktivasi Penerima Bantuan Iuran BPJS Kesehatan

Work Smart
Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Kehabisan Tiket Kereta Api? Coba Fitur Ini

Whats New
Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Badan Bank Tanah Siapkan Lahan 1.873 Hektar untuk Reforma Agraria

Whats New
Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Dukung Pembangunan Nasional, Pelindo Terminal Petikemas Setor Rp 1,51 Triliun kepada Negara

Whats New
Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Komersialisasi Gas di Indonesia Lebih Menantang Ketimbang Minyak, Ini Penjelasan SKK Migas

Whats New
Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Mulai Mei 2024, Dana Perkebunan Sawit Rakyat Naik Jadi Rp 60 Juta Per Hektar

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com