Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

The Fed: "Tapering" Mulai Januari 2014

Kompas.com - 19/12/2013, 02:18 WIB
Palupi Annisa Auliani

Penulis

Sumber ,AP,CNN
WASHINGTON, KOMPAS.com — Penantian dan spekulasi para investor dan pelaku ekonomi global terjawab, Rabu (18/12/2013). Bank Sentral Amerika (The Fed) memutuskan memulai pengurangan stimulus (tapering).

Keputusan dimulainya pengurangan kucuran stimulus 85 miliar dollar AS per bulan untuk pembelian obligasi negara ini diambil dalam pertemuan rutin Federal Open Market Committe (FOMC), Rabu siang waktu setempat, atau Kamis (19/12/2013) dini hari waktu Indonesia.

The Fed mengatakan tapering akan dimulai pada Januari 2014. Stimulus akan dikurangi 10 miliar dollar AS per bulan, menjadi 75 miliar dollar AS per bulan.

Alasan The Fed memutuskan tapering dimulai sekarang adalah membaiknya data tenaga kerja Amerika. The Fed juga memperkirakan angka pengangguran akan terus turun secara signifikan hingga dua tahun ke depan.

Proyeksi The Fed, angka pengangguran akan turun menjadi 6,3 persen pada 2014 dan 5,8 persen pada 2015. Kedua proyeksi masing-masing 0,1 persen lebih rendah daripada proyeksi mereka sebelumnya yang dilansir pada September 2013. Saat ini angka pengangguran Amerika adalah 7 persen, jauh di bawah perkiraan sebelumnya.

The Fed juga memperkirakan ekonomi Amerika akan tumbuh 2,8 persen sampai 3,2 persen pada 2014. Pertumbuhan ekonomi 2013 diperkirakan di kisaran 2 persen, melampaui rata-rata pertumbuhan ekonomi tahunan di kisaran 1,1 persen.

Meski demikian, The Fed mengumumkan mereka tetap akan menjaga suku bunga acuan tetap berada di level mendekati nol seperti saat ini. Fed Rate sekarang adalah 0,25 persen. Menurut The Fed, besaran suku bunga acuan itu akan dipertahankan setidaknya sampai angka pengangguran turun hingga di bawah 6,5 persen.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Whats New
BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Whats New
Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Whats New
Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Rilis
INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

Whats New
Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Whats New
OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

Rilis
Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Menpan-RB: ASN yang Pindah ke IKN Bakal Diseleksi Ketat

Whats New
Lebaran 2024, KAI Sebut 'Suite Class Compartment' dan 'Luxury'  Laris Manis

Lebaran 2024, KAI Sebut "Suite Class Compartment" dan "Luxury" Laris Manis

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com