Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sinyal "Tapering" Itu Jadi Nyata Sudah...

Kompas.com - 19/12/2013, 03:27 WIB
Palupi Annisa Auliani

Penulis

KOMPAS.com — Wacana percepatan pengurangan stimulus (tapering) oleh Bank Sentral Amerika (The Fed) pertama kali diungkapkan gubernurnya, Ben Bernanke, pada Mei 2013. Semula stimulus ini dijadwalkan berjalan sampai akhir 2014. Menjadi spekulasi berhari-hari sejak pidato Bernanke, tapering itu kini nyata sudah.

Pada Mei 2013, Bernanke mengangkat wacana percepatan pengurangan stimulus dalam pidato publik. Dia mengisyaratkan bila ekonomi Amerika membaik, maka stimulus harus dikurangi.

Wacana tersebut semakin menguat pada Juli 2013, masih berdasarkan pernyataan Bernanke seusai pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC). Lagi-lagi, perbaikan fundamental indikator perekonomian Amerika menjadi syarat tapering tersebut.

Sejak saat itu, setiap menjelang pertemuan FOMC merupakan waktu "harap-harap cemas" para pelaku pasar dan investor. Dollar AS terus menguat terhadap hampir semua mata uang lain, aliran modal semakin masif berbalik arah dari negara berkembang kembali ke negara maju atau pemilik mata uang save heaven, bursa di lima benua pun naik-turun mengikuti spekulasi yang menguat menjelang pertemuan FOMC.

Spekulasi sedikit mereda ketika calon pengganti Bernanke di kursi Gubernur The Fed, Janet Yellen, mengatakan stimulus belum akan dilakukan dalam hari-hari ini. Bernanke akan memasuki masa pensiun pada 31 Januari 2014.

Yellen mengangkat topik tersebut dalam uji kelayakan di Senat untuk mengganti posisi Bernanke maupun dalam kapasitas dia sebagai Wakil Gubernur The Fed. Pasar pun menyambut positif sosok Yellen sebagai pengganti Bernanke, dengan persepsi kebijakannya akan pro-stimulus yang berarti dana murah meski suku bunga dipasang sangat rendah dan ketat.

Gonjang-ganjing kepastian The Fed sempat memuncak pada Oktober 2013. Banyak kalangan memperkirakan bahwa Oktober 2013 merupakan momentum pengurangan stimulus akan dimulai. Namun, ternyata The Fed berpendapat perbaikan data ekonomi yang disodorkan sampai pertemuan FOMC pada bulan itu belum cukup meyakinkan mereka.

Tertunda sejenak

Setelah pertemuan The Fed pada Oktober 2013, otoritas moneter Amerika itu mengatakan bahwa mereka masih butuh waktu untuk melihat perbaikan data ekonomi memang konsisten atau hanya sesaat, sebelum memutuskan mengurangi alokasi quantitave easing berupa pembelian obligasi negara senilai 85 miliar dollar AS per bulan.

Soal suku bunga, pernyataan The Fed pada Oktober 2013 dan saat mengumumkan tapering akan dimulai, tak berbeda dalam kisaran rentangnya. Kedua pernyataan menyebutkan The Fed mempertahankan suku bunga sangat rendah, antara 0 sampai 0,25 persen. Hanya saja, alasan dari kedua pernyataan tersebut berbeda.

Pada Oktober 2013, The Fed mengatakan Fed rate dipertahankan sangat rendah, akan dipertahankan setidaknya selama angka pengangguran masih terus di atas kisaran 6,5 persen. Sementara pada 18 Desember 2013, The Fed mengatakan suku bunga rendah akan dipakai untuk menjaga kisaran asumsi makro hingga angka pengangguran kurang dari 6,5 persen.

Alasan The Fed memutuskan tapering dimulai pada Januari 2014 adalah membaiknya data tenaga kerja Amerika. The Fed juga memperkirakan angka pengangguran akan terus turun secara signifikan hingga dua tahun ke depan.

Proyeksi The Fed, angka pengangguran akan turun menjadi 6,3 persen pada 2014 dan 5,8 persen pada 2015. Kedua proyeksi masing-masing 0,1 persen lebih rendah daripada proyeksi mereka sebelumnya yang dilansir pada September 2013. Saat ini angka pengangguran Amerika adalah 7 persen.

The Fed juga memperkirakan ekonomi Amerika akan tumbuh 2,8 persen sampai 3,2 persen pada 2014. Pertumbuhan ekonomi 2013 diperkirakan di kisaran 2 persen, melampaui rata-rata pertumbuhan ekonomi tahunan mereka di kisaran 1,1 persen.

Akhirnya, sinyal yang diembuskan Bernanke terjadi juga. Bila sejak Mei 2013 Bernanke menebar sinyal, sedikit memberi jeda dan perpanjangan napas bagi negara-negara seperti Indonesia yang ekonominya hampir pasti terimbas tapering, kali ini lonceng sudah dipukul kencang sebagai tanda tapering sudah bukan lagi wacana.

Rabu (18/12/2013), The Fed mengumumkan per Januari 2014 stimulus akan mereka kurangi 10 miliar dollar AS, menjadi 75 miliar dollar AS per bulan dari semula 85 miliar dollar AS per bulan sejak September 2012. Bursa Amerika langsung melejit. Seiring pergerakan jarum jam, dampak pengumuman ini terus bergulir dan meluas. Sinyal itu jadi nyata sudah...


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Lowongan Kerja PT Honda Prospect Motor untuk S1, Ini Persyaratannya

Whats New
Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Whats New
Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Whats New
BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com