Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Prabowo: Tiap Tahun Indonesia Kehilangan Rp 1.000 Triliun

Kompas.com - 20/12/2013, 09:33 WIB
Kontributor Bandung, Rio Kuswandi

Penulis


BANDUNG, KOMPAS.com – Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto yang juga calon Presiden RI 2014, mengatakan Indonesia kehilangan uang negara Rp 1.000 triliun setiap tahunnya karena anggaran yang boros dan korupsi.

Menurut Prabowo, hal itu terjadi karena pemerintahan saat ini kurang bisa bekerja dengan baik dan tidak menghemat anggaran. Bahkan, banyak yang dikorupsi oleh pejabat.

“Tiap tahun bangsa kita hilang duit, ini memang fakta. Negara kita bocor setiap tahun seribu triliun. Ada bisa bayangkan nggak? Rp 1.000 triliun itu kayak apa?. Jadi kalau satu tahun seribu triliun, lima tahun lima ribu triliun, sepuluh tahun sepuluh ribu triliun,” kata Prabowo di Pasar Caringin Bandung, Jawa Barat, Kamis, (19/12/2013).

Prabowo merinci untuk tahun ini saja, diantaranya, dari Dirjen Pajak kehilangan Rp 400 triliun. Kemudian, lanjut Prabowo, kebocoran anggaran APBN diperkirakan 50 persen atau mencapai Rp 500 triliun.

Sebagai gambaran hal itu, Prabowo mencontohkan kinerja Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta yang sedikit demi sedikit dapat menghemat anggaran belanja Negara. Setidaknya, kebocoran tersebut dapat menjadi cermin dari para kepala daerah yang tidak bisa menghemat anggaran atau bahkan lenyap karena di korupsi.

“Ini kita buktikan dari DKI Jakarta, begitu Jokowi dan Ahok jadi Gubernur dan Wakil Gubernur mereka memangkas 25 persen anggaran DKI, 25 persennya dipotong, tetapi semua proyek dan semua pelayanan berjalan. Artinya kalau tidak dipotong ya, 25 persen itu hilangatau sekitar Rp 10 triliun,” katanya.

Prabowo menegaskan pemimpin Indonesia yang akan datang harus bisa melakukan tindakan agar uang negara sebesar Rp 1.000 triliun tidak hilang sia–sia tiap tahunnnya.

“Uang inilah yang bisa dipakai untuk membantu 20.000 korban bencana alam, kemudian yang cacat dan yang butuh pendidikan khusus. Kalau pemimpin tidak bisa mengentikan kebocoran Negara darimana kita bisa menutup kehidupan rakyat,” pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Survei Prudential: 68 Persen Warga RI Pertimbangkan Proteksi dari Risiko Kesehatan

Earn Smart
7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

7 Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia, dari Subsidi hingga Pajak

Whats New
'Regulatory Sandbox' Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

"Regulatory Sandbox" Jadi Ruang untuk Perkembangan Industri Kripto

Whats New
IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

IHSG Melemah 0,83 Persen dalam Sepekan, Kapitalisasi Pasar Susut

Whats New
Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Nasabah Bank DKI Bisa Tarik Tunai Tanpa Kartu di Seluruh ATM BRI

Whats New
Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Genjot Layanan Kesehatan, Grup Siloam Tingkatkan Digitalisasi

Whats New
Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Pelita Air Siapkan 273.000 Kursi Selama Periode Angkutan Lebaran 2024

Whats New
Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Puji Gebrakan Mentan Amran, Perpadi: Penambahan Alokasi Pupuk Prestasi Luar Biasa

Whats New
Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Pengertian Kebijakan Fiskal, Instrumen, Fungsi, Tujuan, dan Contohnya

Whats New
Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Ekspor CPO Naik 14,63 Persen pada Januari 2024, Tertinggi ke Uni Eropa

Whats New
Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

Tebar Sukacita di Bulan Ramadhan, Sido Muncul Beri Santunan untuk 1.000 Anak Yatim di Jakarta

BrandzView
Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Chandra Asri Bukukan Pendapatan Bersih 2,15 Miliar Dollar AS pada 2023

Whats New
Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Tinjau Panen Raya, Mentan Pastikan Pemerintah Kawal Stok Pangan Nasional

Whats New
Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Kenaikan Tarif Dinilai Jadi Pemicu Setoran Cukai Rokok Lesu

Whats New
Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Puasa Itu Berhemat atau Boros?

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com