Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Halim, Sukses Bisnis Donat Ubi Beromzet Ratusan Juta

Kompas.com - 22/12/2013, 21:38 WIB

KOMPAS.com -
Berbekal kreativitas dan ketekunan, Halim Wibowo Santoso sukses menjadi pengusaha kue di bawah bendera HW Bakery. Pria asal Situbondo, Jawa Timur ini memproduksi aneka roti, kue dan donat dengan bahan baku utama ubi jalar.

Bisnis yang digelutinya sekarang sudah menjadi cita-citanya sejak duduk di bangku SMA. Kala itu, ia kerap memimpikan memiliki sebuah toko roti.  

Untuk mewujudkan impiannya itu, Halim lalu memilih hijrah dari kampung halamannya di Situbondo ke Surabaya untuk kuliah di Fakultas Teknologi Pangan, Universitas Widya Mandala. “Ternyata dari kuliah itu  sedikit sekali praktik pangannya,” ujarnya.

Ia menyelesaikan studinya tersebut pada 2007 lalu. Setelah lulus, ia sempat bekerja di sebuah perusahaan di Jakarta sebagai tenaga pemasaran. Namun hanya berjalan dua bulan, ia sudah tidak nyaman dengan pekerjaannya itu.

Dari Jakarta, Halim lalu memutuskan kembali ke Surabaya. Di Kota Pahlawan ini, cita-citanya mem buka usaha roti dan donat makin berkobar.  Ia pun mulai belajar sendiri membuat donat. “Saya sempat beberapa kali nongkrong di gerai donat J.CO untuk melihat proses pembuatan donat dari dapur terbuka mereka,” ujarnya.

Dari situ, akhirnya ia memiliki gambaran besar bagaimana proses membuat donat. Kemudian tercetuslah resep donat dengan bahan baku ubi jalar setelah menonton serial kartun Kura-Kura Ninja. Di serial itu ada tokoh yang namanya Donatello. "Seperti nama tokoh kartun itu, saya pun terpikir bikin donat dari bahan dasar telo (ubi jalar)," ujarnya.

Dari awalnya sekedar coba-coba, ternyata bisnis Halim semakin menanjak. Saat ini, Halim memproduksi 50 varian kue, roti dan donat berbahan ubi jalar. Harganya relatif terjangkau mulai dari Rp 3.000 hingga Rp 4.000 per buah. "Semuanya berbahan baku ubi jalar," klaimnya.

Halim mengatakan, dengan menggunakan ubi jalar sebagai bahan baku utama, produk kuenya memiliki beberapa keunggulan yang tidak dimiliki kompetitor. Antara lain, teksturnya lebih lembut dan tahan lama. "Yang paling unik, warna roti, kue dan donatnya, bukan putih tapi kuning," ujarnya.

Sedangkan dari segi rasa, lebih gurih dibanding pada produk lain. Ia juga mengklaim, rasa manis yang dihasilkan lebih enak karena ada cita rasa alami dari ubi jalar.

Selain donat, dia juga mengklaim memproduksi roti sehat, yaitu campuran gandum dan ubi jalar. "Ini aman dikonsumsi bagi pengidap jantung atau kolesterol," tambah pria lulusan Universitas Widya Mandala Surabaya, Fakultas Teknologi Pangan ini.

Untuk kebutuhan produksinya tersebut, Halim mendapat pasokan bahan baku dari daerah Trawas, Mojokerto, Jawa Timur. Sebulan ia bisa memesan 500 kilogram (kg) ubi jalar. Bahan baku sebanyak itu dapat menghasilkan sekitar 1.500 hingga 2.000 roti, donat dan kue.

Seluruh kue hasil produksinya dipasarkan di gerai kue yang miliknya. Saat ini Halim memiliki dua gerai HW Bakery yang berlokasi di Situbondo dan Pasuruan, Jawa Timur.

Menurutnya, pelanggan kuenya masih dari sekitar dua kota tersebut. Saat ini ia memang masih menyasar pelanggan yang berasal dari kalangan menengah ke bawah. Meski demikian, ia sudah bisa meraup omzet hingga sekitar Rp 100 juta per bulan. Terlebih saat hari raya dan hari besar keagamaan tiba, omzetnya bisa meroket mencapai Rp 150 juta per bulan.

Atas kerja keras dan kreativitasnya ini, Halim pun terpilih sebagai finalis nasional Wirausaha Muda Mandiri dari Bank Mandiri kategori boga pada 2010. Sebagai finalis, Halim meraih pinjaman kredit Rp 15 juta. "Program tersebut memang ditujukan bagi usaha yang belum memiliki badan usaha, belum bankable," ujarnya.

Namun sekarang kondisinya sudah berbeda. Sejak Mei 2013 lalu, Halim telah membentuk badan usaha bernama UD Halim Makmur Sentosa. Dengan mendirikan badan usahanya, bisnisnya pun kini lebih maju. "Sekarang bisnis saya sudah memenuhi aspek legalitas dan punya identitas," ujarnya.

Kendati demikian, ia mengaku perjalanan usahanya tidak selalu mulus. Ia harus menghadapi berbagai rintangan saat merintis usaha tersebut.

Tiga prinsip kuliner

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Whats New
Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Perlunya Mitigasi Saat Rupiah 'Undervalued'

Perlunya Mitigasi Saat Rupiah "Undervalued"

Whats New
Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Whats New
Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Whats New
Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Work Smart
Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com