Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rakyat di Negara-Negara Ini Hidup Menderita

Kompas.com - 26/12/2013, 13:07 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Ketika terjadi krisis keuangan global, penderitaan masyarakat meningkat. Berdasarkan survei Gallup's Global Suffering di 143 negara, 14 persen populasi dunia menderita di tahun 2012, dibandingkan sebelum resesi dimulai.

Terkait dengan hal itu, terdapat delapan negara yang 30 persen penduduknya paling menderita dan kepuasan hidup mereka berada pada poin 4 atau di bawah 4 dari skala 1 sampai 10. Berikut adalah lima dari delapan negara tersebut.

1. Iran

Persentase rakyat Iran yang merasa tak bahagia mencapai 31 persen. Kesulitan hidup terjadi akibat sanksi ekonomi yang dijatuhkan pada Iran dalam beberapa tahun terakhir membuat masalah semakin buruk bagi negara itu.

Sementara itu, tingkat pengangguran mencapai 12,2 persen di 2012, termasuk tertinggi di dunia. Produk domestik bruto tumbuh mencapai 1,9 persen pada 2012 dan diproyeksikan mencapai 1,5 persen tahun depan, juga terburuk di dunia.

2. Makedonia

Dari seluruh penduduk negara yang berada di Semenanjung Balkan ini, 31 persen di antaranya menyatakan tak bahagia dengan kehidupan mereka di tahun 2012. Sejak berdiri di tahun 1991, Republik Makedonia bertahan dengan konflik antara komunitas mayoritas Kristen Ortodoks dan minoritas Muslim Albania.

Di tahun 2011, lebih dari 30 persen populasi Makedonia hidup dalam kemiskinan, dan porsi tersebut adalah salah satu yang tertinggi di dunia. Makedonia mencatat tingkat pengangguran tertinggi berdasarkan data IMF, yakni 31,3 persen di 2012. Negara ini juga punya masalah dengan korupsi.

3. Madagaskar

Madagaskar adalah salah satu ekonomi termiskin di dunia. Pada tahun 2012, lebih dari 75 persen rakyat Madagaskar hidup di bawah garis kemiskinan.

Presiden Madagaskar Andry Rajoelina melakukan kudeta untuk merebut kekuasaan 4 tahun lalu. Hal ini mengakibatkan penurunan tajam bantuan luar negeri, yang menyumbang 40 persen dari anggaran negara.

4. Haiti

Haiti adalah korban langganan bencana alam, termasuk badai, banjir, dan gempa bumi, termasuk bencana tahun 2010 yang meluluhlantakkan negara kecil itu. Tahun itu, PDB negara itu anjlok sekitar 5,4 persen, penurunan terbesar dari negara-negara yang disurvei oleh Gallup.

Bantuan internasional bagi Haiti berkurang. Karenanya, ribuan warga Haiti pada November lalu turun ke jalan menuntut Presiden Michel Martelly mundur dari jabatannya.

5. Kamboja

Dibanding perang berkepanjangan dalam sejarah Kamboja, pada dekade terakhir kondisi lebih stabil. Pada awal dekade ini, Kamboja berkembang berkat industri garmen dan negara itu juga bergabung dengan WTO pada tahun 2004.

Meskipun demikian, rakyat Kamboja masih menderita. Setidaknya 4 juta rakyat Kamboja hidup dengan penghasilan kurang dari 1,25 dollar AS per hari. 37 persen anak-anak Kamboja menderita malnutrisi.

PDB Kamboja membaik antara tahun 2009 dan 2012, namun negara itu masih menjadi salah satu negara termiskin. 10 persen anak-anak di Kamboja merupakan pekerja anak, dengan estimasi 240.000 anak bekerja di kondisi yang membahayakan, menurut laporan pemerintah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menko Airlangga: Pertumbuhan Ekonomi RI Kuartal I-2024 Tertinggi sejak 2015

Menko Airlangga: Pertumbuhan Ekonomi RI Kuartal I-2024 Tertinggi sejak 2015

Whats New
IHSG dan Rupiah Ditutup Melemah

IHSG dan Rupiah Ditutup Melemah

Whats New
Mobil Tertabrak KA Pandalungan, KAI Sampaikan Belasungkawa

Mobil Tertabrak KA Pandalungan, KAI Sampaikan Belasungkawa

Whats New
Pabrik Tutup, Bata Janji Beri Hak-hak Karyawan Sesuai Aturan

Pabrik Tutup, Bata Janji Beri Hak-hak Karyawan Sesuai Aturan

Whats New
Meski Ada Momen Ramadhan dan Pemilu, Konsumsi Rumah Tangga Dinilai Tidak Tumbuh Maksimal

Meski Ada Momen Ramadhan dan Pemilu, Konsumsi Rumah Tangga Dinilai Tidak Tumbuh Maksimal

Whats New
Era Suku Bunga Tinggi, Bank Mega Syariah Terapkan Jurus Angsuran Tetap untuk Pembiayaan Rumah

Era Suku Bunga Tinggi, Bank Mega Syariah Terapkan Jurus Angsuran Tetap untuk Pembiayaan Rumah

Whats New
Gojek Luncurkan Paket Langganan Gojek Plus, Ada Diskon di Setiap Transaksi

Gojek Luncurkan Paket Langganan Gojek Plus, Ada Diskon di Setiap Transaksi

Whats New
Laba Bersih MPXL Melonjak 123,6 Persen, Ditopang Jasa Angkut Material ke IKN

Laba Bersih MPXL Melonjak 123,6 Persen, Ditopang Jasa Angkut Material ke IKN

Whats New
Emiten Migas SUNI Cetak Laba Bersih Rp 33,4 Miliar per Kuartal I-2024

Emiten Migas SUNI Cetak Laba Bersih Rp 33,4 Miliar per Kuartal I-2024

Whats New
CEO Perusahaan Migas Kumpul di IPA Convex 2024 Bahas Solusi Kebijakan Industri Migas

CEO Perusahaan Migas Kumpul di IPA Convex 2024 Bahas Solusi Kebijakan Industri Migas

Whats New
Ramai soal 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Ditahan, Bea Cukai Beri Penjelasan

Ramai soal 9 Mobil Mewah Pengusaha Malaysia Ditahan, Bea Cukai Beri Penjelasan

Whats New
BEI Ubah Aturan 'Delisting', Ini Ketentuan Saham yang Berpotensi Keluar dari Bursa

BEI Ubah Aturan "Delisting", Ini Ketentuan Saham yang Berpotensi Keluar dari Bursa

Whats New
BEI Harmonisasikan Peraturan Delisting dan Relisting

BEI Harmonisasikan Peraturan Delisting dan Relisting

Whats New
Hadirkan Solusi Transaksi Internasional, Bank Mandiri Kenalkan Keandalan Livin’ by Mandiri di London

Hadirkan Solusi Transaksi Internasional, Bank Mandiri Kenalkan Keandalan Livin’ by Mandiri di London

Whats New
Biasakan 3 Hal Ini untuk Membangun Kekayaan

Biasakan 3 Hal Ini untuk Membangun Kekayaan

Earn Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com