Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Per September, Produksi Udang Capai 480.000 Ton

Kompas.com - 28/12/2013, 12:41 WIB
PEKANBARU, KOMOPAS.com - Produksi udang nasional sampai September 2013 terdata mencapai 480.000 ton. Angka tersebut melampaui produksi 2012 yang mencapai 457.600 ton.

"Produksi tahun ini didukung program revitalisasi tambak dengan demfarm," kata Menteri Kelautan dan Perikanan Sharif C Sutardjo, Sabtu (28/12/2013).

Penambahan produksi tersebut, kata Sharif, juga berkorelasi positif dengan bertambahnya luasan tambak budi daya udang di sekitar tambak demfarm.

"Ada penambahan luasan tambak baru seluas 675 hektare di enam lokasi," ujar Sharif. Enam lokasi itu tersebar di Serang, Tangerang, Karawang, Subang, Indramayu, dan Cirebon.

Menurut Sharif, revitalisasi tambak juga menyerap tenaga kerja cukup banyak. "Tenaga kerja maupun musiman yang terserap mencapai 130.000 orang," sebut dia.

Sharif berpendapat pula bahwa budidaya perikanan kini sudah menjadi barometer pembangunan perikatan nasional. Tantangannya sekarang, kata dia, adalah menjadikan budidaya perikanan sebagai ujung tombak untuk menggerakkan perekonomian nasional dan ketahanan pangan.

Direktur Jenderal Perikanan Budidaya Kementerian Kelautan dan Perikanan, Slamet Soebjakto, menambahkan saat ini kementeriannya sedang melakukan perbaikan infrastruktur berupa saluran primer, sekunder, dan tersier.

Perbaikan tersebut diharapkan dapat mendukung produksi kawasan tambak. Untuk pengoptimalan lahan tambak, ujar Slamet, kementerian berupaya pula mengajak keterlibatan masyarakat pembudidaya, swasta di bidang perikanan budidaya, perbankan, dan pihak terkait lain. "Untuk dapat bersinergi menngkatkan produksi perikanan dengan nilai tambah dan berdaya saing."

Slamet menambahkan lagi, program demfarm hanya merupakan stimulan dengan luasan terbatas. Namun, ujar dia, program ini memperlihatkan bahwa budidaya udang masih punya potensi lebih dengan menerapkan teknologi.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Antara
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

IHSG Ambles 1,07 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.266 Per Dollar AS

IHSG Ambles 1,07 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.266 Per Dollar AS

Whats New
Buka Asia Business Council's 2024, Airlangga Tegaskan Komitmen Indonesia Percepat Pembangunan Ekonomi

Buka Asia Business Council's 2024, Airlangga Tegaskan Komitmen Indonesia Percepat Pembangunan Ekonomi

Whats New
Voucher Digital Pizza Hut Kini Tersedia di Ultra Voucher

Voucher Digital Pizza Hut Kini Tersedia di Ultra Voucher

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Jumat 19 April 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Harga Bahan Pokok Jumat 19 April 2024, Harga Cabai Rawit Merah Naik

Whats New
Detail Harga Emas Antam Jumat 19 April 2024, Naik Rp 10.000

Detail Harga Emas Antam Jumat 19 April 2024, Naik Rp 10.000

Earn Smart
Chandra Asri Group Jajaki Peluang Kerja Sama dengan Perum Jasa Tirta II untuk Kebutuhan EBT di Pabrik

Chandra Asri Group Jajaki Peluang Kerja Sama dengan Perum Jasa Tirta II untuk Kebutuhan EBT di Pabrik

Whats New
IHSG Bakal Lanjut Menguat? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Bakal Lanjut Menguat? Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Earn Smart
Perkenalkan Produk Lokal, BNI Gelar Pameran UMKM di Singapura

Perkenalkan Produk Lokal, BNI Gelar Pameran UMKM di Singapura

Whats New
Harga Emas Dunia Terus Menguat di Tengah Ketegangan Konflik Iran dan Israel

Harga Emas Dunia Terus Menguat di Tengah Ketegangan Konflik Iran dan Israel

Whats New
Menko Airlangga Ingin Pedagang Ritel Berdaya, Tak Kalah Saling dengan Toko Modern

Menko Airlangga Ingin Pedagang Ritel Berdaya, Tak Kalah Saling dengan Toko Modern

Whats New
Allianz dan HSBC Rilis Asuransi untuk Perencanaan Warisan Nasabah Premium

Allianz dan HSBC Rilis Asuransi untuk Perencanaan Warisan Nasabah Premium

Whats New
Saham Teknologi Tertekan, Wall Street Berakhir Mayoritas di Zona Merah

Saham Teknologi Tertekan, Wall Street Berakhir Mayoritas di Zona Merah

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 19 April 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 19 April 2024

Spend Smart
Bapanas Tugaskan ID Food Impor 20.000 Ton Bawang Putih Asal China

Bapanas Tugaskan ID Food Impor 20.000 Ton Bawang Putih Asal China

Whats New
Mata Uang Italia Sekarang dan Sebelum Gabung Uni Eropa

Mata Uang Italia Sekarang dan Sebelum Gabung Uni Eropa

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com