"Jangan sampai (BBM) ini, dijual ke luar, dioplos segala macem. Ini tergantung pengguna. Pengguna ini macem-macem karena sifat manusia juga macem-macem," kata dia di Jakarta, Selasa (31/12/2013).
Susilo menuturkan, dalam penyaluran BBM bersubsidi ada tiga unsur yang berkepentingan. Pertama adalah distributor, yakni PT Pertamina (Persero), PT Aneka Kimia Raya (AKR) Corporindo Tbk, serta PT Surya Parna Niaga.
Kepada ketiga distributor tersebut, ia berharap tidak ada kebocoran penyaluran. BPH Migas sebagai badan pengawas tidak memiliki banyak personel dan kantor perwakilan, sehingga mustahil dapat melakukan pengawasan dengan baik, tanpa bantuan ketiga distributor.
"Unsur kedua, ya pelaku industri, pengguna BBM itu sendiri. Pelaku industri dan pengugna BBM, masyarakat dan PLN kita harapkan taat aturan sesuai jatahnya, sesuai peruntukannya. Jangan sampai BBM PSO salah alamat, salah pengguna, tidak tepat sasaran. Jangan sampai (BBM) ini, dijual ke luar, dioplos segala macem," papar Susilo.
Adapun unsur terakhir, kata Susilo adalah pelaku, dan aparat di lapangan. Untuk ini Susilo mengharapkan partisipasi aktif Pemda, kepolisian, dan operator Pertamina serta 2 distributor tersebut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.