“Secara kumulatif, neraca perdagangan masih mengalami defisit 5,6 miliar dollar AS pada 11 bulan pertama,” kata Gita, dalam paparan ekspor-impor, di Jakarta, Jumat (3/1/2014).
Meskipun masih mencetak defisit selama 11 bulan, Gita optimis membaiknya perekonomian di negara-negara maju, utamanya Amerika Serikat dan Tiongkok, mampu memperbaiki potret neraca perdagangan.
Ia memperkirakan defisit neraca perdagangan hingga akhir tahun nanti masih di kisaran 5 hingga 6 miliar dollar AS.
“Kita setiap bulan kadang-kadang salah prediksi. Sulit untuk saya memprediksi Desember akan mengulang surplus. Tapi, kalau lihat tren pertumbuhan ekonomi cukup tinggi di negara maju, mudah-mudahan ini (surplus) berkelanjutan,” jelasnya.
Lebih lanjut ia mengatakan, surplus perdagangan dari sektor nonmigas tidak akan mampu mengimbangi neraca perdagangan selama impor minyak mentah masih tinggi.
Gita juga memperkirakan jika harga minyak dunia relatif stabil di level 95 dollar per barrel, dan harga komoditas nonmigas naik 5 persen, maka defisit neraca perdagangan tutup tahun masih di kisaran 5 miliar dollar AS.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.