Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pertamina Siapkan 4,7 Juta Ton Gas Elpiji 3 Kilogram

Kompas.com - 05/01/2014, 13:08 WIB
Sabrina Asril

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Pertamina mengklaim telah menyiapkan pasokan 4,7 juta ton gas elpiji 3 kilogram untuk mengamankan pasokan di pasaran akibat kenaikan harga gas elpiji 12 kilogram yang mencapai 68 persen. Hal ini dilakukan agar tidak menimbulkan kepanikan di tengah masyarakat.

"Kalau stok sudah cukup. Stok elpiji sendiri baik yang 3 kilogram maupun 12 kilogram sudah cukup. Untuk gas 3 kilogram, kuotanya 4,7 juta ton," ujar Vice Presiden Corporate Communication Pertamina, Ali Mundakir, sebelum rapat terbatas dengan Presiden di Pangkalan Udara Halim Perdana Kusuma, Minggu (5/1/2014).

Menurut Ali, stok 4,7 juta ton gas 3 kilogram akan didistribusikan ke masyarakat dalam beberapa hari ini. "Yang terpenting masyarakat tidak kesulitan elpiji baik 3 kilogram maupun 12 kilogram, supaya masyarakat tenang," katanya.

Pertamina, kata Ali, berkewajiban menggelontorkan stok elpiji 3 kilogram untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Sebelumnya, Ali mengaku Pertamina berusaha mencegah migrasi pemakai elpiji 12 kilogram ke elpiji 3 kilogram.

"Tapi kemarin kita gelontorkan. Jadi pertamina tetap melaksanakan tugas, menjaga ketersediaan pasokan elpiji," tutur Ali.

Seperti diberitakan, harga gas elpiji 12 kilogram mengalami kenaikan pada 1 Januari ini. Di Jakarta, gas elpiji 12 kilogram yang sebelumnya seharga Rp 78.000 melonjak drastis menjadi Rp 138.000. Kenaikan mencapai 68 persen.

Akibatnya, beberapa masyarakat beralih ke tabung gas elpiji 3 kilogram yang disubdisi pemerintah. Banyaknya masyarakat yang beralih ini membuat tabung gas elpiji 3 kilogram semakin sulit ditemukan di pasar. Pertamina berdalih pihaknya terpaksa menaikkan harga elpiji 12 kilogram sebagai akibat dari bisnis yang terus merugi.

Untuk tahun 2013 saja, Pertamina mengklaim merugi sampai sekitar Rp 7 triliun. Kerugian ini ditemukan oleh Badan Pemeriksa Keuangan yang akhirnya ditindaklanjuti Pertamina dengan menaikkan harga gas non-subsidi tersebut.

Di sisi lain, Pertamina mengungkapkan kondisi bahan baku elpiji di pasaran sudah mencapai Rp 10.700 per kilogram. Beban Pertamina semakin bertambah saat kurs dollar semakin menekan nilai tukar rupiah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com