Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Basuki: Pemerintah Salah Kebijakan, Kenapa Gas Enggak Disubsidi?

Kompas.com - 06/01/2014, 20:53 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
— Kebijakan pemerintah soal subsidi bahan bakar dinilai salah. Seharusnya subsidi diberikan untuk elpiji, bukan untuk bahan bakar minyak (BBM).

"Enggak semua kampung punya biogas kotoran sapi. Makanya saya bilang, pemerintah salah kebijakan, kenapa gas enggak disubsidi?" kata Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, di Balaikota Jakarta, Senin (6/1/2014).

Menurut Basuki, subsidi selayaknya diberikan untuk semua tabung gas, bukan hanya untuk tabung gas 3 kg. Potensi penyelewengan subsidi pada gas, kata dia, lebih kecil dibanding BBM. 

Kalau Pertamina mengaku rugi, ia mempertanyakan kenapa tidak mencabut subsidi BBM dan mengalihkannya pada gas. Proyek pengendalian konsumsi BBM dalam bentuk Radio Frequency Identification (RFID) yang menghabiskan dana Rp 800 miliar, menurutnya, lebih baik dialihkan untuk subsidi elpiji.

Basuki menyadari posisinya sebagai Wakil Gubernur akan dipandang tidak elok bicara soal kemelut kenaikan harga elpiji. 

"Saya susah nanti kalau ikut campur, orang ribut sama saya. Nanti dibilang wagub komentarin pusat lagi," ujarnya.

Di Jakarta, tabung elpiji 12 kilogram yang sebelumnya seharga Rp 78.000 melonjak 68 persen menjadi Rp 138.000. Akibatnya, sejumlah anggota masyarakat beralih ke tabung elpiji 3 kilogram yang disubdisi pemerintah.

Banyaknya anggota masyarakat yang beralih ini pun membuat tabung elpiji 3 kilogram semakin sulit ditemukan di pasar. Pertamina berdalih terpaksa menaikkan harga elpiji 12 kilogram sebagai akibat dari bisnis yang terus merugi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Efek Panjang Pandemi, Laba Bersih Mandala Finance Turun 35,78 Persen

Efek Panjang Pandemi, Laba Bersih Mandala Finance Turun 35,78 Persen

Whats New
Heboh Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta, Cek Ketentuannya

Heboh Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta, Cek Ketentuannya

Whats New
KB Bank Targetkan Penyelesaian Perbaikan Kualitas Aset Tahun Ini

KB Bank Targetkan Penyelesaian Perbaikan Kualitas Aset Tahun Ini

Whats New
Astra Agro Lestari Sepakati Pembagian Dividen Rp 165 Per Saham

Astra Agro Lestari Sepakati Pembagian Dividen Rp 165 Per Saham

Whats New
Ditopang Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Diprediksi Semakin Moncer

Ditopang Pertumbuhan Kredit, Sektor Perbankan Diprediksi Semakin Moncer

Whats New
Survei: 69 Persen Perusahaan Indonesia Tak Rekrut Pegawai Baru untuk Hindari PHK

Survei: 69 Persen Perusahaan Indonesia Tak Rekrut Pegawai Baru untuk Hindari PHK

Work Smart
Heboh Loker KAI Dianggap Sulit, Berapa Sih Potensi Gajinya?

Heboh Loker KAI Dianggap Sulit, Berapa Sih Potensi Gajinya?

Whats New
Tantangan Menuju Kesetaraan Gender di Perusahaan pada Era Kartini Masa Kini

Tantangan Menuju Kesetaraan Gender di Perusahaan pada Era Kartini Masa Kini

Work Smart
Bantuan Pesantren dan Pendidikan Islam Kemenag Sudah Dibuka, Ini Daftarnya

Bantuan Pesantren dan Pendidikan Islam Kemenag Sudah Dibuka, Ini Daftarnya

Whats New
Tanggung Utang Proyek Kereta Cepat Whoosh, KAI Minta Bantuan Pemerintah

Tanggung Utang Proyek Kereta Cepat Whoosh, KAI Minta Bantuan Pemerintah

Whats New
Tiket Kereta Go Show adalah Apa? Ini Pengertian dan Cara Belinya

Tiket Kereta Go Show adalah Apa? Ini Pengertian dan Cara Belinya

Whats New
OJK Bagikan Tips Kelola Keuangan Buat Ibu-ibu di Tengah Tren Pelemahan Rupiah

OJK Bagikan Tips Kelola Keuangan Buat Ibu-ibu di Tengah Tren Pelemahan Rupiah

Whats New
Pj Gubernur Jateng Apresiasi Mentan Amran yang Gerak Cepat Atasi Permasalahan Petani

Pj Gubernur Jateng Apresiasi Mentan Amran yang Gerak Cepat Atasi Permasalahan Petani

Whats New
LPEI dan Diaspora Indonesia Kerja Sama Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada

LPEI dan Diaspora Indonesia Kerja Sama Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada

Whats New
Unilever Tarik Es Krim Magnum Almond di Inggris, Bagaimana dengan Indonesia?

Unilever Tarik Es Krim Magnum Almond di Inggris, Bagaimana dengan Indonesia?

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com