Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Lakukan Diversifikasi Skema Penyaluran Kredit UKM

Kompas.com - 15/01/2014, 17:00 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Dukungan pemerintah terhadap sektor UKM dilakukan dengan membuka berbagai macam akses keuangan. Pun perbankan BUMN juga digenjot untuk menyalurkan kredit untuk para pengusaha UKM melalui kredit usaha rakyat (KUR).

Menteri Urusan Koperasi dan UKM (KUKM) Syarif Hasan mengatakan, sejak tahun 2007 dengan dimulainya Gerakan Kewirausahaan Nasional (GKN) hingga Desember 2013, jumlah KUR yang telah disalurkan mencapai Rp 137 triliun secara akumulatif kepada setidaknya lebih dari 10 juta debitor.

"Setiap tahun target pemerintah bisa di-deliver ke pengusaha UKM. Tahun lalu kita menyalurkan Rp 36 triliun," kata Syarif pada konferensi pers Wirausaha Muda Mandiri dan Mandiri Young Technopreneur 2014, Rabu (15/1/2014).

Untuk tahun 2014 ini, Syarif mengatakan, penyaluran KUR dapat meningkat dengan target mencapai Rp 38 triliun. Target tersebut, lanjutnya, dibarengi dengan melakukan diversifikasi skema.

"Melakukan diversifikasi skema kredit di mana KUR yang tadinya untuk modal kerja, sekarang bisa buat investasi. Dengan demikian, dapat meningkatkan opportunity berusaha," ujar dia.

Syarif menegaskan, plafon penyaluran KUR tetap maksimal Rp 20 juta dan tidak dibutuhkan agunan. Adapun bunga KUR tetap pada level 0,5 persen per bulan.

"Itu fixed rate. Kenapa flat? Karena para nasabah ada yang cuma pinjam sebulan atau enam bulan sehingga medeka langsung bisa hitung cost of fund. Secara global pun bunga kredit mikro cukup kecil. Demi rakyat kecil, bunga KUR tidak boleh naik," kata Syarif.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Whats New
BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Cetak Laba Bersih Rp 860 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah dari Sawah Hasil Teknologi Padi China

Whats New
Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Bulog Baru Serap 633.000 Ton Gabah dari Petani, Dirut: Periode Panennya Pendek

Whats New
Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Dari Perayaan HUT hingga Bagi-bagi THR, Intip Kemeriahan Agenda PUBG Mobile Sepanjang Ramadhan

Rilis
INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

INACA: Iuran Pariwisata Tambah Beban Penumpang dan Maskapai

Whats New
Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Bank DKI Sumbang Dividen Rp 326,44 Miliar ke Pemprov DKI Jakarta

Whats New
OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

OASA Bangun Pabrik Biomasa di Blora

Rilis
Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Pengumpulan Data Tersendat, BTN Belum Ambil Keputusan Akuisisi Bank Muamalat

Whats New
Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Cara Hapus Daftar Transfer di Aplikasi myBCA

Work Smart
INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

INA Digital Bakal Diluncurkan, Urus KTP hingga Bayar BPJS Jadi Lebih Mudah

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Suku Bunga Acuan BI Naik, Anak Buah Sri Mulyani: Memang Kondisi Global Harus Diantisipasi

Whats New
Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal 'Jangkar' Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Ekonom: Kenaikan BI Rate Bakal "Jangkar" Inflasi di Tengah Pelemahan Rupiah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com