Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Asosiasi Pusat Perbelanjaan Keberatan TDL Industri Naik

Kompas.com - 16/01/2014, 11:05 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Asosiasi Pengelola Pusat Belanja Indonesia (APBBI) keberatan dengan kenaikan Tarif Dasar Listrik (TDL) untuk industri termasuk di dalamnya pusat perbelanjaan (mall). Pasalnya, listrik merupakan komponen penting dalam operasional pusat perbelanjaan.

"Keterkaitan dengan kenaikan tarif listrik, kami dari APBBI sudah mengeluarkan surat ke Kementerian ESDM bahwa terus terang kami keberatan terhadap kenaikan. Karena listrik itu komponen penting, bisa sampai 30 hingga 40 persen dari keseluruhan biaya maintenance di mall," kata Sekretaris Jenderal (Sekjen) APBBI Darwin A Roni di sela-sela Seminar dan Rakernas APBBI di Jakarta, Kamis (16/1/2014).

Darwin menjelaskan, kenaikan TDL untuk industri akan memberikan sebuah efek domino. Pihak pengelola mall, penyewa atau retailer, hingga konsumen akan sama-sama merasakan kerugian.

"Biaya operasional otomatis akan tinggi. Kemudian kita mau enggak mau menaikkan service charge kepada para penyewa, retailer. Tentunya retailer juga akan ada dampak domino. Mereka juga akan menaikkan harga barang," ujar dia.

Kenaikan TDL dipandangnya secara bertahap namun terjadi secara drastis. Ia mengatakan pihaknya berharap tidak akan ada lagi kenaikan TDL untuk industri. "Mudah-mudahan tahun ini jangan sampai ada kenaikan, karena kita tidak ada subsidi untuk pusat belanja. Bayar tarif listrik sesuai dengan market," ungkapnya.

Seperti diberitakan, pemerintah akan menaikkan TDL bagi pelanggang golongan tiga atau industri menengah dan golongan empat atau industri besar tahun ini. Rencananya Tahun 2014 ini industri dikenakan kenaikan TDL 38,9 persen yang dilakukan secara bertahap.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada Bansos dan Pemilu, Konsumsi Pemerintah Tumbuh Pesat ke Level Tertinggi Sejak 2006

Ada Bansos dan Pemilu, Konsumsi Pemerintah Tumbuh Pesat ke Level Tertinggi Sejak 2006

Whats New
Peringati Hari Buruh 2024, PT GNI Berikan Penghargaan Kepada Karyawan hingga Adakan Pertunjukan Seni

Peringati Hari Buruh 2024, PT GNI Berikan Penghargaan Kepada Karyawan hingga Adakan Pertunjukan Seni

Whats New
Kemenperin Harap Produsen Kembali Perkuat Pabrik Sepatu Bata

Kemenperin Harap Produsen Kembali Perkuat Pabrik Sepatu Bata

Whats New
IHSG Naik Tipis, Rupiah Menguat ke Level Rp 16.026

IHSG Naik Tipis, Rupiah Menguat ke Level Rp 16.026

Whats New
Warung Madura: Branding Lokal yang Kuat, Bukan Sekadar Etnisitas

Warung Madura: Branding Lokal yang Kuat, Bukan Sekadar Etnisitas

Whats New
Ini Tiga Upaya Pengembangan Biomassa untuk Co-firing PLTU

Ini Tiga Upaya Pengembangan Biomassa untuk Co-firing PLTU

Whats New
Strategi untuk Meningkatkan Keamanan Siber di Industri E-commerce

Strategi untuk Meningkatkan Keamanan Siber di Industri E-commerce

Whats New
Permendag Direvisi, Mendag Zulhas Sebut Tak Ada Masalah Lagi dengan Barang TKI

Permendag Direvisi, Mendag Zulhas Sebut Tak Ada Masalah Lagi dengan Barang TKI

Whats New
Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin Bakal Panggil Manajemen

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin Bakal Panggil Manajemen

Whats New
Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

Whats New
Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

Whats New
Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

Whats New
KAI Ubah Pola Operasi, 21 Kereta Berhenti di Stasiun Jatinegara

KAI Ubah Pola Operasi, 21 Kereta Berhenti di Stasiun Jatinegara

Whats New
Kejar Target 1 Juta Barrel Minyak, Industri Hulu Migas Hadapi Keterbatasan Rig

Kejar Target 1 Juta Barrel Minyak, Industri Hulu Migas Hadapi Keterbatasan Rig

Whats New
PGN Suplai Gas Bumi untuk Smelter Tembaga Freeport

PGN Suplai Gas Bumi untuk Smelter Tembaga Freeport

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com