"Di Jabodetabek terutama kita ada masalah dengan logistik dan suplai," kata Sofjan dihubungi Kompas.com, Kamis (15/1/2014).
Menurut Sofjan, banjir Jakarta lalu, belum membuat kerugian hingga ratusan miliar. Ia menaksir baru sedikit, sekitar puluhan miliar. Meski demikian, ia mengakui ongkos logistik sudah mulai naik awal Januari, lantaran ulah spekulan.
Lebih lanjut ia menengarai, gara-gara ramalan cuaca yang bilang, banjir kemarin itu belum puncaknya, pelaku usaha logistik sudah menaikkan ongkos logistik. "Orang menduga-duga padahal belum kejadian. Persiapan kita, stok barang lebih banyak. Ini (kenaikan ongkos logistik) sudah terjadi awal Januari. Dan sudah kelihatan semua berspekulasi, sehingga harga barang-barang utamanya makanan sudah naik di pasar," jelasnya.
Selain naiknya ongkos logistik, banjir juga mengancam penurunan penjualan ritel. Hal itu lantaran, orang-orang sudah mulai mengurangi kegiatan belanja.
Di sisi lain, ombak besar akibat cuaca buruk menghambat pengiriman barang ke luar Jawa. Ia menyebut harga barang-barang di tingkat konsumen di luar Jawa bahkan ada yang naik lebih dari 22 persen akibat cuaca buruk.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.