Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Transaksi Menggunakan Kartu Debet dan Kredit Meningkat

Kompas.com - 16/01/2014, 19:23 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Transaksi non tunai dengan menggunakan kartu debet dan kredit tercatat mengalami peningkatan pada tahun 2013. Selain itu peningkatan signifikan juga terjadi pada transaksi menggunakan uang elektronik.

"Transaksi alat pembayaran menggunakan kartu naik dari Rp 8 triliun di tahun 2012 menjadi Rp 10 triliun di tahun 2013. Sementara transaksi dengan kartu kredit per hari Rp 600 miliar," kata Deputi Gubernur BI Ronald Waas di Kantor Pusat BI, Kamis (16/1/2014).

Selain peningkatan transaksi dengan alat pembayaran kartu, BI pun mencatat peningkatan tajam pada transaksi dengan menggunakan uang elektronik (e-money). Pada tahun 2012 transaksi uang elektronik pada tahun 2012 tercatat Rp 5 miliar dan pada tahun 2013 melonjak menjadi Rp 8 miliar.

"Volume uang elektronik naik dari 275.000 menjadi 400.000. Kami mendorong penggunaan uang tunai, tapi kami sadar kami tidak bisa bekerja sendiri, jadi kami banyak dibantu berbagai pihak," ujar Ronald.

Ronald mengambil contoh kerjasama BI dengan Pemprov DKI Jakarta dan unit pengelola bus Transjakarta untuk memakai uang elektronik dalam pembayaran. Selain itu, BI juga bekerjasama dengan PT KAI dalam penggunaan uang elektronik untuk membayar tiket kereta api.

"Transaksi uang elektronik jauh lebih rendah dibandingkan kartu ATM debet dan kredit, walaupun jumlah pemakai lebih banyak. Ini disebabkan 60 persen uang elektronis diterbitkan telko yang tingkat transaksinya masih rendah," ungkap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sambil Makan Durian, Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat

Sambil Makan Durian, Luhut dan Menlu China Bahas Kelanjutan Kereta Cepat

Whats New
Ciptakan Ekosistem Perkebunan yang Kompetitif, Kementan Gelar Kegiatan Skena 

Ciptakan Ekosistem Perkebunan yang Kompetitif, Kementan Gelar Kegiatan Skena 

Whats New
Menteri ESDM Pastikan Harga BBM Tak Naik hingga Juni 2024

Menteri ESDM Pastikan Harga BBM Tak Naik hingga Juni 2024

Whats New
Konflik Iran-Israel Menambah Risiko Pelemahan Rupiah

Konflik Iran-Israel Menambah Risiko Pelemahan Rupiah

Whats New
Kemenhub Mulai Hitung Kebutuhan Formasi ASN di IKN

Kemenhub Mulai Hitung Kebutuhan Formasi ASN di IKN

Whats New
BEI: Eskalasi Konflik Israel-Iran Direspons Negatif oleh Bursa

BEI: Eskalasi Konflik Israel-Iran Direspons Negatif oleh Bursa

Whats New
IHSG Turun 1,11 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.260

IHSG Turun 1,11 Persen, Rupiah Melemah ke Level Rp 16.260

Whats New
IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

IPB Kembangkan Padi 9G, Mentan Amran: Kami Akan Kembangkan

Whats New
Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Konsorsium Hutama Karya Garap Proyek Trans Papua Senilai Rp 3,3 Triliun

Whats New
Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Kementerian PUPR Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syaratnya

Work Smart
Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

Juwara, Komunitas Pemberdayaan Mitra Bukalapak yang Antarkan Warung Tradisional Raih Masa Depan Cerah

BrandzView
Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Rupiah Melemah Tembus Rp 16.200 Per Dollar AS, Apa Dampaknya buat Kita?

Whats New
Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Dollar AS Tembus Rp 16.200, Kemenkeu Antisipasi Bengkaknya Bunga Utang

Whats New
Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Bawaslu Buka 18.557 Formasi CPNS dan PPPK 2024, Ini Prioritas Kebutuhannya

Whats New
Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Ingin Produksi Padi Meningkat, Kementan Kerahkan 3.700 Unit Pompa Air di Jatim

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com