Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemendag Terbitkan Surat Izin Impor Sapi

Kompas.com - 17/01/2014, 19:51 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Pada triwulan I (Januari-Maret) 2014, Kementerian Perdagangan telah mengeluarkan persetujuan impor untuk sapi Bakalan sebanyak 130.245 ekor kepada 35 importir dan sapi siap potong sebanyak 26.360 ekor kepada 16 importir.

"Pengajuan impor sapi indukan, saat ini baru 1.000 ekor oleh satu perusahaan. Harapannya akan banyak pengajuan dari importir lainnya. Kami akan segera melakukan rapat pembahasan bersama pemangku kepentingan untuk pelaksanaannya" kata Dirjen Perdagangan Luar Negeri, Bachrul Chairi dalam siaran persnya (17/1/2014).

Sementara itu secara nasional, perkembangan harga daging sapi pada minggu II Januari 2014 relatif meningkat, yaitu Rp 97.600 per kg dibanding bulan Desember 2013 yang tercatat Rp 94.210 per kg. Harga tersebut bervariasi di beberapa kota.

Di daerah sentra yaitu Denpasar, Kupang, dan Makassar kisaran harga rendah yaitu antara Rp 70.000-Rp 80.000 per kg.

Untuk kota-kota yang dekat dengan daerah sentra harganya antara Rp 80.000-Rp 90.000 per kg adalah Palu, Kendari, Ambon, Manado, Semarang, dan Gorontalo. Harga relatif tinggi antara Rp 90.000-Rp 100.000 per kg antara lain terjadi di Bandar Lampung, Surabaya, Pekanbaru, Padang, Serang, DKI Jakarta, Bandung, Samarinda, Banda Aceh, Palembang, Bengkulu, Mamuju, dan Ternate.

Ketika ditanya mengenai berapa harga ideal daging sapi yang wajar di tingkat konsumen, Dirjen Perdagangan Dalam Negeri, Srie Agustina mengatakan bahwa harga daging sapi dipengaruhi oleh tiga titik rantai pasok.

Pertama di tingkat farm gate atau di tingkat peternak untuk harga timbang hidupnya. Biaya produksi ternak di tingkat lokal atau biaya/harga impor yang dipengaruhi kurs dolar amat mempengaruhi pembentukan harga di rantai pasok kedua berikutnya yaitu di Rumah Potong Hewan (RPH) untuk harga karkasnya.

Setelah itu adalah harga di tingkat pedagang besar yang memiliki jaringan ke pedagang pengecer di pasar pasar tradisional. "Sebagai contoh, bila harga timbang hidup di farm gate atau di pasar hewan sekitar Rp 31.500 per kg, maka harga karkas utuh sekitar Rp 63.000 per kg.

Dengan harga ini, maka harga daging di tingkat pedagang bisa terbentuk hanya di kisaran Rp 78.000 per kg, mendekati harga tahun lalu sebesar Rp 76.000 per kg. Untuk tingkat eceran tergantung besarnya margin yang ingin didapatkan.

Dengan keuntungan normal rata-rata Rp 5.000 maka harga ecerannya adalah Rp 83.000 per kg. Faktanya, harga timbang hidup saat ini di kisaran Rp 37.000-Rp 40.000, maka harga di eceran menjadi sekitar Rp 89.000-Rp 94.000 per kg,” kata Srie. (Handoyo)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Kontan
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com